Kamis 18 Feb 2016 16:00 WIB

I am Hope, Harapan untuk Penyintas Kanker

Red:

Mia (Tatjiana Saphira) begitu kaget dan seolah tak mau menerima ketika kenyataan pahit dihadapkan kepadanya. Dia divonis mengidap kanker. Penyakit yang diperoleh karena faktor genetis sang bunda (Feby Febiola) yang juga mengidap kanker. Bahkan, kanker juga merenggut nyawa ibunda tercintanya.

Mia sempat bingung bagaimana cara menjelaskan vonis dokter ini kepada sang ayah, Raja (Tio Pakusadewo). Tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-23, ayahnya memberikan kejutan manis untuknya berupa martabak yang di atasnya berdiri lilin ulang tahun yang sudah menyala.

Bahkan, sang ayah yang berprofesi sebagai komposer musik, memainkan gitarnya sambil menyanyikan lagu "Happy Birthday" untuknya. Pada saat itulah, Mia menguatkan diri untuk menceritakan kondisi kesehatannya kepada ayahnya. "No, no, tidak, kamu tidak boleh kanker," ujar Raja, yang disambut tangisan begitu mengetahui Mia mengidap kanker.

Raja trauma sekali dengan penyakit ini. Istrinya pergi karena penyakit ganas ini dan sekarang putri semata wayangnya juga harus mengalami hal serupa. Raja sangat takut kehilangan untuk kedua kalinya. Nuansa haru begitu terasa dalam adegan ini. Raja bahkan sempat memukul kulkas yang berada tepat di belakangnya, saat mengungkapkan rasa sesal karena kedua wanita yang dicintainya harus menderita.

Mia akhirnya setuju mengobati penyakitnya. Dia mulai melakukan terapi. Dia memiliki waktu delapan bulan sebelum melakukan operasi. Pada saat yang sama, Mia mendapatkan proyek membuat sebuah karya teater, bidang yang disukainya, sama seperti ibundanya. Namun, mengingat kondisi kesehatannya yang tak memungkinkan, sang ayah membatalkan keterlibatan Mia. Di sinilah Mia mulai merasa sangat sedih. Kanker membuatnya tak bisa berkarya, tak bisa bergerak, bahkan dia pun tak bisa terlalu capek. Beruntung ada Maia (Alessandra Usman) yang hadir menjadi penyemangat penuh inspirasi untuk Mia agar mampu bertahan. Maia mendorong Mia untuk terus berkarya sampai akhirnya bisa membuat sebuah pementasan teater. Lantas, mampukah Mia bertahan? Atau, dia harus menjalani takdir seperti sang ibunda?

Inspiratif

Film I am Hope diangkat dari kisah nyata seorang penyintas kanker. Sesuai dengan judulnya, film ini menginspirasi siapa saja, terutama penderita kanker bahwa mereka masih memiliki harapan untuk menjalani hidupnya walaupun sel kanker menggerogoti tubuh mereka.

Selain menghadirkan dua sosok aktris muda, Tatjana dan Alessandra, kehadiran aktor senior seperti Tio Pakusadewo dan Ray Sahetapy memperkuat karakter film ini. Para pemain mampu menjiwai karakter yang diperankan dengan matang. Kekuatan penjiwaan karakter terasa ketika adegan mengangkat detail penderitaan para pengidap kanker yang harus berjuang saat menjalani kemoterapi dan pengobatan yang panjang.

Adegan demi adegan terasa mulus. Hanya, ada yang mengganggu saat Fauzi Baadilah muncul menjadi tokoh dokter yang bermain dalam teater yang dibuat oleh Mia. Namun, saat teater dipentaskan, tokoh dokter itu malah tidak muncul.

Sebaliknya, dia justru hadir menjadi penonton yang muncul ketika pergelaran karpet merah menjelang pertunjukan teater dimulai. Hal aneh lainnya, pertunjukan teater itu dihadiri oleh artis-artis papan atas yang muncul dengan gaun-gaun mewah saat melintasi karpet merah. Kesan terlalu berlebihan tak pelak muncul.

Film I am Hope memang dihadirkan sebagai salah satu kepedulian dan kelanjutan gerakan Bracelet of Hope. Sebagian keuntungan dari film ini akan disalurkan melalui yayasan kanker untuk tujuan akhir membangun rumah singgah House of Hope. Rencananya, film tersebut siap tayang serentak pada 18 Februari ini. Oleh Desy Susilawati, ed: Endah Hapsari

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement