Lombok bukanlah tempat baru untuk seorang Elyzia Mulachela. Dia memang asli dari daerah yang sebenarnya dikenal dengan julukan "Pulau Seribu Masjid" itu. Keluarganya pun bertempat tinggal di sana.
Maka ketika terlibat dalam film Kalam-Kalam Langit yang berusaha mengangkat sisi religi dari Lombok, Elyzia merasakan kebahagiaan tersendiri. Tidak hanya karena ini adalah filmnya yang pertama, tetapi lantaran film ini juga mengangkat sisi lain Lombok yang mungkin saja belum banyak diketahui banyak orang.
"Memang orang tahunya cuma pantai, memang pantai Lombok indah-indah. Ini bagus, tapi sayang saja belum ada yang angkat sisi Islaminya," ujarnya.
Elyzia mengaku, setiap kali ke Lombok, termasuk ketika dia menggarap adegan hingga melakukan promosi film di sana, ia selalu kembali ke rumah orang tuanya. Dia memang menghabiskan waktu di rumahnya untuk tidur dan beristirahat. Ketika ada kebutuhan film, gadis yang baru akan memasuki usia 21 tahun ini dijemput oleh staf film untuk menuju tempat acara atau syuting.
Pemeran Anisa di film Kalam-Kalam Langit ini bahkan sempat melakukan "napak tilas" bersama pemain dan kru film ke lokasi-lokasi yang dipakai untuk syuting Kalam-Kalam Langit. Dia mengaku seperti melakukan liburan yang begitu menyenangkan karena mengunjungi pantai dan bukit-bukit indah di Lombok.
Dan, tentu saja, perjalanan kali ini terasa lebih menyenangkan. Jika sebelumnya gadis kelahiran 14 September 1995 ini harus terbebani dengan adegan dan naskah yang mesti dihafal, kali ini dia mengunjungi tempat-tempat tersebut memang benar-benar untuk menikmati keindahan dan kenyamanan alam.
Kendati begitu, Elyzia mengaku sempat khawatir dengan mulai maraknya film-film yang mengangkat keindahan alam Indonesia, termasuk Lombok. Sebab, sering kali keinginan orang menjelajahi suatu tempat tidak dibarengi dengan pengetahuan masyarakat untuk menjaga alam.
Mereka justru akan membuat alam yang awalnya memikat justru menjadi rusak karena ulah iseng tanpa tanggung jawab. "Kebetulan abiku buka hotel di Lombok yang pantainya tuh suka nggak dijaga sama tamu yang datang, kan sayang jadi tercemar. Jadi sedih saja lihat orang yang masih minim jaga kebersihan," ujar Elyzia. c27, ed: Endah Hapsari
***
Ke Jakarta untuk Bernyanyi
Ketika menginjakkan kaki di Jakarta, Elyzia Mulachela hanya memiliki satu tekad bulat dalam hati. Dia siap memperdalam kemampuan bernyanyi yang memang sudah diasahnya sejak kecil. "Awalnya dari dulu aku memang suka ikul festival-festival, 'banci lomba', aku suka banget lomba nyanyi. Akhirnya aku ke Jakarta buat belajar nyanyi, memperdalamnya," ujarnya.
Dengan dukungan keluarga, dia akhirnya bisa mencoba memperdalam dunia tarik suara sehingga mulai dilirik oleh seorang produser. Kesempatan emas tersebut tidak dilepaskan begitu saja oleh Elyzia. Dengan mantap, dia menyambut baik tawaran membuat single berjudul "Cinta yang Tak Mungkin Jadi". Sayang, lagu perdananya tersebut tidak mendapatkan tanggapan yang cukup baik dari pasar.
Ternyata, itulah yang membuka pintu kesempatan lain bagi Elyzia untuk terjun ke dunia hiburan. Tahun 2012, dia mendapatkan tawaran untuk bergabung dalam film arahan sutradara Hanung Bramantyo. Istri sang sutradara, Zaskia Adya Mecca, yang bertugas mencari pemain potensial, rupanya menaruh hati pada pembawaan gadis Lombok ini yang terlihat polos dan kalem, karakter tersebut cocok dengan Luhde, tokoh di film Perahu Kertas.
Dia pun mendapatkan kesempatan untuk membawakan single-nya sebagai salah satu soundtrack film yang juga diperankan oleh Maudy Ayunda dan Adipati Dolken ini. Bagi dia, inilah sebuah anugerah yang datang berkali-kali lipat dari apa yang pernah diharapkan oleh mahasiswa jurusan komunikasi sebuah universitas swasta di Jakarta ini. "Aku belajar akting autodidak, aku nonton film dan tanya-tanya, dan bikin pede terjun di dunia film karena dorongan Mas Hanung," kata fan Reza Rahardian ini.
Meski bergelut di dunia film, Elyzia tetap tidak ingin meninggalkan dunia tarik suara. Hanya, dengan aktivitas syuting dan kuliah membuat penggemar penyanyi Rossa dan Celine Dion harus menentukan prioritas. Jika memang semua bisa dilakukan secara bersamaan, dia bakal berusaha menuntaskannya, termasuk saat terlibat dalam film Kalam-Kalam Langit.
Apalagi, lewat film itu, dia pun bisa menggabungkan dua aktivitasnya yang menyenangkan sekaligus: bernyanyi dan berakting. Dalam film Kalam-Kalam Langit, Elyzia mendapat kesempatan untuk mengisi salah satu soundtrack film tersebut yang berjudul "Ku Relakan Kau Mencintainya".
Tampaknya, inilah cara Elyzia tetap setia dengan komitmen awal saat memutuskan untuk terbang jauh-jauh ke Jakarta meninggalkan kampung halamannya yang indah. c27, ed: Endah Hapsari