Kamis 04 Aug 2016 18:00 WIB

3 Srikandi, Antiklimaks Sebuah Kemenangan

Red:

Untuk menjadi seorang atlet panahan, ternyata bukan hal mudah untuk ketiga perempuan ini. Nurfitriyana Saiman atau Yana (Bunga Citra Lestari) berhasil mendapatkan banyak medali dari kejuaraan lokal cabang olahraga panahan. Namun, ayahnya melarang Yana menjadi atlet panahan, karena dianggap dapat mengganggu kuliah mahasiswa semester akhir tersebut.

Yana tetap bersikeras mengikuti seleksi nasional untuk Olimpiade Seoul 1988. Ketika terpilih untuk mewakili Indonesia di cabang panahan putri, ia terpaksa kabur dari rumah demi mengikuti pelatnas bersama atlet panahan putri lainnya.

Sementara Kusuma Wardhani atau Suma (Tara Basro), harus kehilangan pekerjaannya sebagai penjaga toko demi bisa mengikuti seleksi nasional. Padahal gadis asal Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, ini terlahir di tengah keluarga kurang mampu dengan jumlah adik yang banyak.

Kegigihan Suma juga membawanya lolos masuk pelatnas untuk Olimpiade Seoul. Tak seperti Yana, Suma didukung penuh oleh orang tuanya, walaupun sang ayah lebih senang Suma menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Kisah lain dialami Lilies Handayani (Chelsea Islan), atlet panahan asal Surabaya, Jawa Timur. Lilies dilatih sendiri oleh ibunya yang juga mantan atlet di cabang olahraga panahan.

Meski Lilies juga mendapat dukungan orang tua, ia sering bersitegang dengan sang ibu mengenai pasangan hidup. Ibunya menginginkan Lilies menikah dengan seorang pengusaha demi kelangsungan hidup yang lebih layak, sedangkan Lilies telah jatuh cinta kepada seorang atlet bernama Denny (Mario Irwinsyah).

Menjelang Olimpiade Seoul, Sekjen Perpani (Persatuan Panahan Indonesia), Udi Harsono (Donny Damara), menghadapi kesulitan untuk mencari pelatih bagi atlet panahan putri. Ia lalu menghubungi mantan atlet panahan, Donald Pandiangan (Reza Rahardian), yang kini telah banting setir menjadi montir bengkel.

Pandi ternyata memiliki masa lalu suram sebagai seorang atlet panahan. Atlet yang sempat dijuluki Robin Hood Indonesia tersebut gagal mengikuti Olimpiade Moscow beberapa tahun silam. Pemicunya adalah, adanya urusan politik di dalam negeri yang membuatnya marah kepada pemerintah.

Pada awalnya, hal itu membuat Pandi menolak menjadi pelatih atlet panahan putri. Lalu kemudian jiwanya terpanggil. Dia justru ingin menyelesaikan tugasnya membanggakan Indonesia di cabang olahraga panahan.

Pelatnas atlet panahan putri dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat. Selama beberapa minggu, Yana, Suma, dan Lilies, mengikuti latihan khusus yang dilakukan Pandi. Sang pelatih dikenal memiliki perangai yang keras dengan sistem latihan yang sangat disiplin dan tegas.

Yana selalu mendapat skor latihan tertinggi dibandingkan Suma dan Lilies. Di sela kesibukannya, ia juga berhasil menyelesaikan skripsi dan lulus sebagai seorang sarjana dan akhirnya mendapat restu dari sang ayah untuk ikut Olimpiade.

Sedangkan Suma terlibat cinta lokasi dengan Adang Ajiji (Detri Warmanto), pelatih atlet panahan putra. Hal itu membuatnya menjadi atlet putri yang paling sering dimarahi Pandi karena sering pulang larut malam.

Namun, nasib nahas dialami Lilies yang harus kehilangan ibu tercintanya akibat kecelakaan lalu lintas beberapa hari sebelum Olimpiade Seoul digelar. Lilies yang selalu mendapat skor terendah selama pelatnas, berjanji kepada diri sendiri untuk mempersembahkan medali Olimpiade kepada mendiang ibunya.

Unsur komedi

Sepak terjang ketiga atlet panahan putri yang dijuluki 3 Srikandi ini merupakan bagian dari sejarah perjalanan olahraga tanah air. Film 3 Srikandi ini tidak hanya sebuah film bertemakan olahraga, tapi juga berbicara tentang besarnya arti dukungan keluarga, serta kerasnya perjuangan dalam mengejar mimpi sebagai seorang atlet.

Meski baru pertama kali menyutradarai film, Iman Brotoseno berhasil bercerita dengan detail segala kesulitan yang dihadapi para atlet tersebut menuju Olimpiade Seoul. Iman juga menggandeng sejumlah aktor dan aktris kawakan seperti Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Tara Basro, dan Chelsea Islan.

Seluruh pemain mampu merepresentasikan sosok asli tokoh yang diperankan oleh masing-masing. Reza bahkan mengaku banyak bertanya dan melakukan riset untuk bisa memerankan mendiang Donald Pandiangan. Ia mengubah dirinya menjadi seorang Pandi yang galak dengan logat khas Batak.

Sementara Bunga, Tara, dan Chelsea, mendalami peran dengan berinteraksi langsung dengan tokoh asli Yana, Suma, dan Lilies. Tak hanya belajar mendalami karakter, ketiganya juga wajib berlatih fisik dan panahan. Latihan fisik dan panahan harus dilakukan ketiganya selama dua sampai tiga bulan sebelum pengambilan gambar. Akibat latihan yang terus-menerus, mereka berhasil menyelami karakter seorang atlet panahan profesional.

Penonton memang tidak melulu disuguhi film yang monoton dan serius. Beberapa adegan mengandung unsur komedi yang dibangun dari karakter ceria Lilies dan unsur romantis dari karakter Yana dan Suma.

Lokasi pengambilan gambar dilakukan di beberapa tempat di Indonesia, seperti Jakarta, Sukabumi, dan Cianjur. Sayangnya, pengadeganan Olimpiade Seoul yang merupakan klimaks cerita justu terlihat kurang meriah. Suasana Olimpiade yang seharusnya penuh dengan ketegangan dan sorak sorai penonton kurang terasa di dalam film. Adegan yang tampil seolah menjadi antiklimaks dari sebuah perayaan prestasi besar di sebuah perhelatan dunia sekaliber Olimpiade. rep: Fira Nursya'bani ed: Endah Hapsari

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement