Jumat 09 Dec 2016 17:00 WIB

Galih dan Ratna, Janjikan Romansa Generasi Millennial

Red:

Era digital, di mana setiap orang lebih mudah terhubung melalui sosial media dibandingkan dunia nyata, membuat sutradara Lucky Kuswandi sedikit "gusar". Kegusaran ini membawanya membuat film yang ingin menunjukkan bagaimana seharusnya hubungan nyata antarsesama manusia, khususnya hubungan percintaan nyata di dunia serba maya.

"Sekarang ini di zaman serba digital, semua orang kalau mau terhubung harus lewat media sosial. Saya mau bikin film yang nunjukkin real connection, lebih esensial dan nyata, itu diwujudkan oleh Galih dan Ratna," kata sutradara yang tahun lalu film pendeknya masuk nominasi Cannes Film Festival tersebut.

Galih dan Ratna menurut Lucky dipilih untuk merepresentasikan kegelisahannya itu karena ia sangat menggemari film Gita Cinta dari SMA yang diproduksi tahun 1979 silam. Terinspirasi dari film yang diangkat dari novel karya Eddy D. Iskandar, Lucky mencoba mengangkat versi millenlial dari kisah percintaan Romeo dan Julietnya Indonesia itu.

Film ini, menurut Lucky, akan sangat berbeda dari film yang 37 tahun lalu melambungkan nama Rano Karno dan Yessy Gusman tersebut. Film akan mengangkat kisah percintaan remaja-remaja di generasi millennial saat ini.

"Film ini akan sangat kekinian," kata sutradara film Selamat Pagi Malam tersebut.

Meski begitu, Galih dan Ratna menurutnya akan tetap mengambil napas yang sama dengan film terdahulu. Film akan berputar pada kisah percintaan dengan beragam konflik salah satunya terhalang restu orang tua.

Hanya, tak sesederhana film terdahulu, kali ini konflik juga akan lebih mendalam pada beberapa permasalahan percintaan para millennials ini. "Saya mencoba meramu Galih dan Ratna versi millennial, ini film remaja untuk anak-anak millennial sekarang. Ya semoga bisa se-ikonis film originalnya," kata Lucky.

Galih dan Ratna mengambil lokasi syuting di Bogor dan Jakarta. Lucky mengisahkan proses syuting berlangsung sangat "sehat" karena mereka menjalaninya dengan santai. Hanya butuh waktu 18 hari untuk merampungkan film yang rencananya akan menyapa penggemar film pada Maret 2017 itu.

Sejumlah aktor dan aktris muda Tanah Air juga meramaikan film ini. Tokoh Ratna diperankan oleh penyanyi muda Sheryl Sheinafia. Lucky mengatakan, Sheryl sangat pas memerankan sosok Ratna yang tak hanya cantik, tetapi pintar.

Sementara, sosok Galih dimainkan oleh presenter dan aktor Refal Hady. Lucky mengaku, tertarik dengan sorot mata Refal saat memandang, yang dinilainya sangat pas dengan karakter Galih.

Beberapa nama ternama lain seperti Joko Anwar, Marisa Anita,  dan Henky Tornando juga turut beradu akting.  Lucky juga banyak melibatkan pemain muda dan fresh dalam film panjang ketiganya itu.

Film Galih dan Ratna, menurut Lucky, juga sudah mendapat restu dari Rano Karno dan Yessy Gusman. Sebelum syuting dimulai, Refal dan Sheryl malah sempat menemui Rano Karno dan Yessy Gusman untuk "meminta" izin memerankan kedua tokoh ikonis tersebut. Kata Lucky, kedua aktor senior itu juga akan hadir dalam salah satu scene kejutan dalam film.

Sementara menurut Refal , sosok Galih 2016 akan berbeda dengan Galih 1979 yang diperankan Rano Karno. Meski sempat berbincang dengan Rano Karno, Refal mengaku akan membawa karakter berbeda dalam diri Galih yang diperankannya.

"Galih kali ini akan punya warnanya sendiri," kata Refal yang mengaku telah berulang kali menyaksikan film Gita Cinta dari SMA sebagai bahan referensinya.        rep: Gita Amanda, ed: Ichsan Emrald Alamsyah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement