Kamis 22 May 2014 13:08 WIB

Melongok Kerja Posko Pemenangan Capres (Habis): Pondok Komunikasi Rakyat untuk Pemenangan Jokowi-JK

Red:

oleh: c62/bowo pribadi/mursalin yasland/edy setiyoko/ andi mohammad ikhbal -- Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kontra Joko Widodo-Jusuf Kalla telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Strategi meraih simpati massa pun digalang. Berikut geliat posko pemenangan tim capres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.

Menyusul pendaftaran dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pekan ini, kegiatan para relawan mulai bergairah, baik di Jakarta maupun kota-kota lainnya. Organisasi masyarakat telah berkumpul, berdiskusi, menggalang dana, hingga mendirikan posko relawan.

Seperti yang terlihat di salah satu sisi Jalan Sultan Agung, Kelurahan Guntur, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/5), berbagai atribut dukungan untuk pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) telah banyak terpasang. Kebetulan, di situ juga telah berdiri posko relawan Pondok Komunikasi Rakyat. “Ini poster sumbangan dari relawan, makanya ukurannya nggak sama, tapi terserah dialah, namanya juga sumbangan,” kata Ketua Umum Pondok Komunikasi Rakyat Reinhard Parapat kepada Republika, Rabu (21/5).

Reinhard menerangkan, posko relawan sudah dibangun sejak dua pekan lalu. Dengan modal Rp 15 juta hasil patungan para relawan, kata Reinhard, mereka bisa membangun posko dengan luas 12x8 meter. Posko ini terlihat dibangun dari material kayu dan bambu dan tentunya dihiasi aneka poster dan foto Jokowi dan JK. Tersedia juga koneksi internet di posko itu. “Jadi, kalau ada relawan yang datang, bisa kerja juga di sini,” kata Reinhard.

Reindhard mengakui, belum ada agenda kegiatan rutin di Pondok Komunikasi Rayat. Pondoknya baru menerima orang-orang yang ingin mendaftarkan diri menjadi relawan. Syarat pendaftaran hanya mengisi formulir dan memberikan fotokopi KTP serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Reinhard mengklaim, setiap harinya dia menerima 15 sampai 20 pendaftar.

Pondok Komunikasi Rakyat merupakan jaringan yang sudah terbangun di beberapa daerah, di antaranya Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Jumlah total anggota Pondok Komunikasi Rakyat, kata Reinhard, telah mencapai 40 ribu orang. Ditanya apakah kegiatannya sudah diketahui Jokowi? Reinhard menjawab, “Pasti dia tahu, tapi belum diresmikan.”

Berbeda dengan Pondok Komunikasi Rakyat di Jakarta, pada Senin (19/5), massa pendukung PDIP Solo telah meresmikan posko pemenangan pasangan Jokowi-JK. Sejak pasangan Jokowi-JK mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres-cawapres, kantor DPC PDIP Solo langsung difungsikan sebagai posko. “Tempat ini dipilih bukan asal-asalan. Berangkat dari sinilah Jokowi diantar sebagai wali kota dan gubernur. Berangkat dari sini pula kita akan mengantarkan Jokowi sebagai presiden,” kata Ketua DPC PDIP Solo Hadi Rudyatmo.

Tidak hanya di Solo, para relawan pendukung pasangan Jokowi-JK di Jawa Tengah juga langsung tancap gas. “Dengan gaya masing-masing, para relawan ini sudah ke sana-kemari untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK,” ungkap ketua tim relawan pemenangan Jokowi-JK, Ganjar Pranowo, Selasa (20/5).

 

Ganjar mengaku tidak akan membatasi jumlah relawan di Jawa Tengah. Hingga kini, banyak elemen masyarakat dari berbagai kalangan yang menghubunginya. Mulai dari kelompok pemuda, petani, nelayan, pemuka agama, kelompok profesi, komunitas kesenian, hingga internal partai, kata Ganjar, telah menyatakan siap bergabung. “Salah satunya kelompok kesenian kuda lumping yang rata-rata di satu kabupaten/kota di Jawa Tengah ada 200 kelompok,” ujarnya menjelaskan.

 

Ganjar menambahkan, untuk menatap Pilpres 2014, sejumlah kader dan simpatisan PDIP di sejumlah daerah di Jawa Tengah telah mendirikan posko pemenangan. Seperti posko pemenangan di Cilacap, Purbalingga, dan Purworejo. Dalam waktu dekat, lanjut Ganjar, akan menyusul dibangunnya posko pemenangan di Magelang, Temanggung, dan Tegal. Khusus posko pemenangan Jokowi-JK di Kota Semarang, akan dideklarasikan pada 1 Juni 2014.

Saat geliat simpatisan dan kader PDIP di berbagai daerah mulai bergairah, pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menggelar rapat koordinasi di Jakarta, sejak Selasa (20/5). Karpet merah terlihat digelar di depan Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta, sebagai petunjuk jalan untuk sejumlah elite partai berlambang kepala banteng hilir mudik keluar-masuk hotel.

Dalam rapat koordinasi itu, hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan petinggi parpol koalisi, seperti Surya Paloh (Nasdem) dan Wiranto (Hanura). Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, sisa waktu satu bulan ini akan dioptimalkan untuk strategi pemenangan Jokowi-JK.

Konsep yang akan ditawarkan partainya cukup sederhana, yakni bersentuhan dengan masyarakat. Tjahjo memastikan tidak ada gerakan massa kampanye menjelang pilpres. “Jadi, nanti Jokowi sendiri berkeliling Indonesia, JK juga mengunjungi masyakarat negeri ini, lalu para ketua umum pun juga bekerja di poskonya masing-masing,” kata Tjahjo.ed: andri saubani

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=737499
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement