Kamis 12 Jun 2014 12:41 WIB
kabar dari brasil

kabar dari Brasil- Arena Corinthians

Red:

oleh:Endro Yuwanto -- Kekhawatiran gangguan transportasi saat laga pembukaan Piala Dunia 2014 antara tuan rumah Brasil melawan Kroasia akhirnya pupus pada Senin (9/6) malam. Pemerintah daerah Sao Paolo memastikan membuka kembali transportasi umum metropolitano alias subway yang menghubungkan beberapa titik lokasi ke Stadion Arena Corinthians atau Arena de Sao Paolo.

Sebelumnya sejak Kamis (5/6), pekerja metro masih menggelar aksi mogok setelah kegagalan negosiasi gaji. Aksi mogok pekerja ini didukung sejumlah demonstran yang protes penyelenggaraan Piala Dunia 2014 karena menelan biaya sangat besar. Sementara, kesejahteraan masyarakat Brasil masih menjadi persoalan tersendiri. Pemogokan di jaringan metro ini tentu menjadi masalah besar karena moda transportasi itu menjadi penghubung utama bagi para fans Piala Dunia untuk tiba di tempat pertandingan.

Metropolitano mulai kembali berjalan normal pada Selasa (10/6) pagi. Warga Sao Paolo terlihat lega karena setelah hampir sepekan kini semua orang bisa bepergian dengan waktu normal. Saya pun tergerak untuk mencoba naik metro menuju stadion. "Sekarang Anda tak perlu naik taksi untuk pergi ke stadion, cukup naik metro lebih cepat dan murah," kata Elias (40 tahun), tetangga di penginapan yang saya tempati di Rua Serra Dos Pirineus, Campanario Diadema, Sao Paolo.

Metro memang menjadi andalan transportasi umum di Sao Paolo karena murah, nyaman, relatif aman, cepat, dan tidak terkena jebakan macet. Untuk sekali perjalanan, penumpang hanya cukup merongoh kocek tiga reis atau Rp 15 ribu. Stasiun metro terakhir bagian timur Sao Paulo adalah Arena Corinthians. Jarak sekitar 40 km dari Diadema ke Arena Corinthians bisa ditempuh kurang dari satu jam. Warga Sao Paulo yang sepekan ini bergerak terbatas, kini bisa datang ke Stadion Arena Corinthias yang akan menjadi tempat pembukaan Piala Dunia 2014 pada Kamis (12/6) waktu Brasil atau Jumat dini hari waktu Indonesia.

Tapi, alih-alih berbondong-bondong ke stadion, sebagian besar warga Sao Paolo justru memilih melakukan aktivitas seperti biasa. Menggunakan metro sebagai angkutan menuju tempat kerja atau sekolah. Hanya sedikit warga Sao Paolo yang 'mampir' untuk melihat persiapan negaranya sebagai tuan rumah.

Beberapa jam menjelang pembukaan Piala Dunia, di sekitar stadion ramai dikunjungi para jurnalis dari berbagai negara yang mempersiapkan diri untuk melakukan liputan. Ada pula tiga kelompok suporter dalam rombongan kecil yang meneriakkan yel-yel untuk negaranya, yakni tuan rumah Brasil, Kroasia, dan Argentina. Mereka meneriakkan nama negaranya dengan penuh keceriaan. Kendati berpapasan tak ada saling ejek atau menghujat. Justru mereka bersalaman, tertawa bersama, kemudian mengambil gambar bersama pula.

Mungkin aksi para suporter tak akan menjadi kekhawatiran selama laga pembuka nanti. Justru yang mengkhawatirkan adalah kondisi stadion yang belum rapi 100 persen. Masih banyak pekerja yang sedang memperbaiki sejumlah sudut. Pengecatan masih dilakukan di sana-sini. Sejumlah alat berat masih terparkir di sisi stadion dan barang-barang bekas berserakan di sejumlah titik di stadion yang menelan biaya setara Rp 3,9 triliun itu.

Bangunan tribun Stadion Arena ini juga agak berbeda dengan stadion berstandar internasional pada umumnya. Khususnya tribun selatan atau yang berada tepat di belakang gawang. Semua penyangga tempat duduk penonton memang menggunakan besi kokoh dalam ukuran besar. Namun, pembatas tidak menggunakan tembok, melainkan pagar besi yang tipis. Jika saja terjadi desak-desakan tentu ini sangat berbahaya karena kekuatan pagar besi tipis tidak sekokoh tembok. Di atas tribun selatan juga tak ada atap payung untuk penonton padahal sewaktu-waktu hujan bisa turun di Sao Paolo seperti saat saya datang pada hari itu.

Namun, kick off pembukaan Piala Dunia tidak mungkin ditunda lagi. Pertandingan akan tetap digelar sesuai jadwal dengan segala keterbatasan yang ada. ed: nur hasan murtiaji

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement