Rabu 18 Jun 2014 12:00 WIB

Hidup Mati Sang Juara Bertahan

Red:

RIO DE JANEIRO -- Ini memang bukan laga pamungkas. Tapi, ini merupakan kesempatan terakhir Spanyol untuk memperpanjang napas di Piala Dunia 2014. Kemenangan menjadi hal mutlak bagi skuat La Furia Roja saat berhadapan dengan Cile di Stadion Maracana dalam laga kedua Grup B, Kamis (19/6) dini hari WIB.

Ironis memang, Spanyol yang digadang-gadang sebagai unggulan Grup B malahan kini harus ketar-ketir memikirkan nasibnya karena menjadi juru kunci sementara klasemen. Kekalahan telak 1-5 atas Belanda pada laga pembuka membuat sang juara bertahan dekat dengan pintu keluar dari Brasil. Apalagi ditambah dengan keberhasilan Cile yang memetik kemenangan meyakinkan 3-1 ketika melawan Australia.

Jika menelan kekalahan dari Cile dan Belanda meraih minimal hasil imbang kontra Australia pada hari yang sama, Spanyol dipastikan tersingkir. Dengan kondisi seperti itu, peluang Spanyol sebenarnya tetap terbuka jika meraih hasil imbang. Namun, Spanyol harus menggantungkan nasibnya pada laga pamungkas antara Belanda lawan Cile.

Untuk menghindari skenario buruk seperti di atas, seluruh pasukan Vicente del Bosque pun sepakat menjadikan pertemuan kontra Cile sebagai laga final yang harus dimenangkan. "Memang masih ada kemungkinan lain, tapi yang perlu kami sadari bahwa kami hanya punya satu kesempatan ini (melawan Cile)," tegas striker Spanyol, Pedro, dilansir Four Four Two, Selasa (17/6).

Spanyol tidak akan mengubah gaya permainannya meskipun tiki-taka hancur lebur di tangan Belanda yang memasang formasi 5-3-2 dan mengandalkan serangan balik. Juan Mata menganggap kekalahan itu tidak bisa dijadikan alasan untuk mengubah filosofi permainan.

Pemain Manchester United itu menegaskan, tiki-taka sudah mengantarkan sepak bola Spanyol menjadi yang nomor satu di dunia. "Jadi, tidak ada alasan bagi kami untuk mencoba gaya permainan yang lain," ucap Mata dilansir Daily Mail.

Yang perlu diperbaiki Spanyol adalah meningkatkan transisi permainan dari menyerang ke bertahan. Maklum, tiki-taka yang sederhananya mementingkan penguasaan bola, menuntut para pemain belakang untuk aktif membangun serangan, terutama ketika bola masih berada di lini tengah. Ini yang mendatangkan keuntungan bagi tim lawan untuk menggencarkan serangan balik.

Del Bosque kemungkinan akan melakukan rotasi pemain. Kekalahan telak atas Belanda membuatnya menuai kritikan karena dinilai melakukan banyak kesalahan dalam hal pemilihan pemain.

Pertama, tentu mengenai keputusannya memainkan kiper Iker Casillas. Meskipun Casillas merupakan kapten tim, tapi kiper berusia 33 tahun itu tidak memiliki banyak waktu bermain di Real Madrid pada musim ini karena harus berbagi tempat dengan kiper Diego Lopez.

Kekhawatiran fans Spanyol pun terbukti. Casillas tampil buruk dan melakukan blunder fatal dengan terciptanya gol keempat Belanda yang dicetak Robin van Persie. Jika ada rotasi di bawah mistar gawang, Pepe Reina yang menjadi pilihan pertama. Ini setelah De Gea mengalami cedera paha dan kemungkinan harus absen pada babak penyisihan grup.

Desakan melakukan rotasi juga muncul untuk lini tengah. Seperti dilansir harian terkemuka Spanyol, Marca, para fans meminta Del Bosque memainkan gelandang Atletico Madrid, Koke, menggantikan Xavi Hernandez. Xavi diyakini tidak dalam kondisi terbaik karena belakangan kerap mengalami cedera bersama Barcelona.

Del Bosque tidak menampik ada rencana rotasi pemain. Namun, ia menegaskan, bila ada pemain yang sebelumnya bertanding dan kali ini tidak diturunkan, bukan karena ia bermain buruk, termasuk Casillas. "Kalaupun ada perubahan, kami sama sekali tidak menunjuk seseorang atas kekalahan pada laga perdana," ungkap Del Bosque.

Cile sudah pasti bakal memberikan perlawanan sengit. Apalagi, kemenangan akan membawa Cile mengamankan tiket dua besar untuk melaju ke babak 16 besar. Bomber Cile, Alexis Sanchez, berada dalam kepercayaan diri tinggi. Dia sangat yakin timnya bisa mengalahkan Spanyol. "Kalau tidak yakin dengan tim ini, maka saya seharusnya hanya berada di rumah dan menonton televisi," ujar Sanchez.

Melihat kesuksesan Belanda, Cile kemungkinan bakal sedikit mengadaptasi gaya permainan skuat De Oranje. Pelatih Jorge Sampaoli meminta para pemainnya untuk kerja keras memutus aliran bola Spanyol di lini tengah untuk kemudian menggencarkan serangan balik. "Melawan tim berbahaya seperti Spanyol, kami harus bisa bermain komplet. Tak hanya kuat dalam menyerang, tapi juga bertahan," Sampaoli menjelaskan. rep:satria kartika yudha ed: andri saubani

Formasi :

Spanyol : 4-3-3

Pelatih: Vicente del Bosque

Reina

Juanfran, Ramos, Pique, Alba

Iniesta, Busquets, Koke

Silva, Costa, Pedro

Cile : 3-5-2

Pelatih: Jorge Sampaoli

Bravo

Isla, Mena, Diaz

Aranguiz, Medel, Jara, Vidal, Vargas

Sanchez, Valdivia

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement