Kamis 03 Jul 2014 12:00 WIB
hikmah ramadhan

Ramadhan Superberkah

Red:

Ramadhan adalah satu-satunya bulan dalam tahun Hijriyah yang memiliki berkah yang sangat banyak. Karena banyaknya disebut Ramadhan superberkah.

Dalam salah satu hadis Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya telah datang kepada kamu suatu bulan yang agung lagi maha berkah, suatu bulan yang ada padanya suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, suatu bulan yang telah diwajibkan Tuhan mempuasakannya dan beribadah pada malamnya suatu amal bakti. Barang siapa yang mengerjakan suatu amalan sunah padanya diberikan pahala amalan fardlu. Barang siapa yang mengerjakan amalan fardu padanya diberikan pahala tujuh puluh amalan fardlu." (HR Ibnu Khazimah).

Hadis ini mengisyaratkan bahwa, pertama Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, penuh rahmat, dan penuh keistimewaan karenanya Ramadhan mengandung banyak sekali keutamaan yang dapat kita peroleh, tinggal bagaimana kita menyikapi bulan suci tersebut. Adapun sikap yang terpuji, umat Islam hendaknya mengisi waktu pada Ramadhan dengan banyak beramal saleh, baik ibadah khas maupun ibadah 'aam.

Kedua, Ramadhan memiliki satu malam yang disebut lailatul qadar, sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah Al-Qadr, "Sesungguhnya Aku telah turunkan Alquran pada malam kemuliaan, dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

siapa yang pada malam itu melakukan amalan-amalan saleh, baik shalat wajib, shalat sunat, membaca Alquran, atau kalimat thayyibah maupun amal kebajikan lainnnya maka amalannya dinilai sebagai amalan seribu bulan. Walaupun secara kuantitatif mendapat lipatan pahala yang begitu banyak, kita perlu juga menjaga kualitas amalan dengan kesungguhan, kecermatan, dan keikhlasan.

Ketiga, selama puasa Ramadhan, amal saleh yang hukumnya sunah dihargai Allah SWT sebagai amalan fardhu. Sedangkan, beramal saleh yang hukumnya fardhu dihargai Allah SWT dengan 70 kali kebajikan.

Puasa Ramadhan sungguh memberikan nilai tambah bagi setiap umat Islam yang mengamalkannya, baik dalam kaitannya dengan amalan fardhu maupun amalan. Karena itu, marilah kita berlomba-lomba dalam memperbanyak amal kebaikan dan meniadakan perbuatan jelek.

   

Berkah shaum Ramadhan lainnya adalah pahala bagi yang memberi makanan untuk berbuka puasa Ramadhan. "Barang siapa memberi makan kepada orang yang berbuka puasa maka dia memperoleh pahalanya, dan pahala bagi yang (menerima makanan) berpuasa tidak dikurangi sedikitpun (HR Tirmidzi).

Karena itulah, mari kita bersegera menyiapkan dan memberi segala makanan dan minuman untuk orang yang berbuka puasa. Kita dapat meniru kebiasaan di masjid-masjid besar maupun kecil di seluruh Indonesia atau secara optimal kita dapat mencontoh di Masjidil Haram, Makkatul Mukarramah dan masjid Nabawi, Madinatul Munawwarah.

Sungguh membahagiakan bagi yang berpuasa dan yang menyediakan sesuatu untuk berbuka. Akhirnya, semoga kita dalam puasa Ramadhan ini dapat mengisinya dengan amal kebaikan secara optimal dan ikut menyukseskan pilpres dengan menentukan pilihan sesuai hati nurani yang terbersihkan sehingga bisa menjadi amal kita untuk kejayaan Indonesia ke depan. n oleh: prof h rochmat wahab

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement