Ahad 06 Jul 2014 12:00 WIB

Dorong Kedaulatan Pangan

Red: operator
 Prabowo-Hatta dan Jokowi-Hatta menyanyikan lagu Indonesia Raya jelang debat capres putaran final di Jakarta, Sabtu (5/7) malam WIB.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Prabowo-Hatta dan Jokowi-Hatta menyanyikan lagu Indonesia Raya jelang debat capres putaran final di Jakarta, Sabtu (5/7) malam WIB.

JAKARTA --Para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden capres-cawapres) sepakat untuk mendorong kedaulatan pangan. Hal itu dilontarkan capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan pasangan nomor urut dua, Joko Widodo- Jusuf Kalla, pada debat terakhir ca pres-cawapres yang mengusung tema"Kedaulatan Pangan, Energi, dan Lingkungan", di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7) malam.

Dalam debat yang dipandu Prof Sudharto P Hadi itu, calon wakil presiden Hatta Rajasa menyatakan, negara berkewajiban memenuhi ketersediaan pangan untuk rakyatnya.

"Harganya juga harus terjangkau dan dapat mencakup seluruh lapisan masyarakat," kata Hatta.

Salah satu upaya yang akan di lakukan oleh Prabowo-Hatta, kata dia, adalah melakukan diversifikasi pangan, peningkatan kualitas pangan dan gizi masyarakat."Program lainnya adalah mitigasi agar tidak terjadi kerusakan pangan" ujar Hatta.

Capres Prabowo Subianto menam bahkan, untuk menciptakan produktivitas pertanian, pihaknya akan menambah sedikitnya 2 juta hektare (ha) sawah bagi petani. Hal ini dilakukan karena banyaknya lahan pertanian yang hilang akibat alih fungsi lahan.

Prabowo menyebutkan, Indonesia kehilangan lahan sekitar 60 ribu ha setiap tahun. Adapun Kemen teri an Pertanian memperkirakan, pada 2015, dibutuhkan tambahan lahan 730 ribu ha.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menambahkan, pening katan produktivitas pertanian dapat diupayakan dengan perbaikan pemberian pupuk. Dalam konteks ini, kata dia, Indonesia masih ketinggalan lantaran pupuk yang digunakan bersifat spesifik.

"Kita harus gunakan pupuk majemuk. Kita sebagian pupuk majemuk, tapi belum ada pupuk spesifik untuk jagung, ubi, dan lain-lain. De ngan beri pupuk saja, peningkatan produksi rata-rata 41 persen. Itu dari intensifikasi," ujar Prabowo.

Sementara itu, pasangan capres- cawapres nomor urut dua, Jokowi- JK, berkomitmen untuk mendorong kemandirian dan kedaulatan pangan serta energi. Calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menyam paikan, pihaknya bertekad menuntaskan krisis pangan dan energi di Indonesia.

JK memaparkan, Indonesia telah mengalami krisis pangan sejak lima tahun terakhir. Ia menyebutkan, pada 2012 Indonesia mengimpor beras sebanyak 2,7 juta ton."Padahal, negara ini pernah swasembada beras pada 2008," ujarnya. Untuk itu, dalam rangka mendorong kemandirian dan kedaulatan pangan dalam negeri, pihaknya akan meningkatkan produktivitas pangan. Caranya dengan menyediakan bibit yang unggul, pupuk, dan perbaikan di bidang pengairan. Hal itu berlaku bukan hanya untuk beras, tapi juga untuk gula, sawit, dan kebutuhan pokok lainnya.

"Kami akan mencetak 1 juta hektare sawah untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat," kata JK.Capres Jokowi menambahkan, untuk memudahkan para petani men distribusikan produk-produk pertanian, maka diperlukan pasar- pasar baru."Para petani, asal diberi bibit, pasti bisa berproduksi. Persoalannya, pemerintah tidak pernah menyiapkan pasar untuk mereka,"

ujar Jokowi.

Jokowi juga bertekad untuk mem buat teknologi pascapanen yang selama ini belum banyak menyentuh para petani. Ia yakin, jika hal itu bisa dilakukan, maka harga jual produk pertanian juga akan se- makin meningkat."Industri pengo- lahan pascapanen ini tidak pernah dilirik, padahal petani kita siap, tanah subur, pakar ada, tinggal kemauannya saja," ujarnya.

Bidang energi Dalam debat ini, pasangan capres-cawapres juga berkomitmen mendorong terciptanya kemandirian dan kedaulatan energi serta lingkungan hidup. Pasangan Prabowo-Hatta berjanji akan memberikan intensif untuk terwujudnya energi terbarukan.

Mengenai penurunan produksi minyak, Hatta menyatakan, pihaknya akan menaikkan produksinya pada awal 2015 menjadi 1 juta barel per hari. Adapun pasangan Jokowi- JK berjanji akan mengurangi krisis energi dengan mengurangi impor BBM dan mengonversi BBM ke gas.

rep:muhammad iqbal/halimatus sa'diyah/c30/ira sasmita  ed: syahruddin el-fikri

PRABOWO-HATTA

- Mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan.

- Menyiapkan dua juta hektare lahan baru untuk pertanian.

- Lingkungan hidup berperan penting untuk meningkatkan produktivitas pangan dan energi.

- Siap memberikan intensif untuk energi terbarukan.

JOKOWI-JK

- Menuntaskan krisis pangan dan energi di Indonesia.

- Menyiapkan satu juta lahan baru dan menciptakan teknologi pascapanen dalam meningkatkan

   har ga jual produk-produk pertanian.

- Melakukan konversi energi dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas.

- Melestarikan lingkungan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement