Sabtu 19 Jul 2014 13:00 WIB

MH 17 Korba Konflik

Red: operator
Wilayah konflik antara Rusia dan Ukraina.
Wilayah konflik antara Rusia dan Ukraina.

AS terus menganalisis lintasan rudal untuk mengidentifikasi asal serangan.

MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di daerah perbatasan Rusia. Menurut Putin, tragedi pesawat yang diduga jatuh karena tertembak misil pasukan pemberontak Ukraina tersebut tidak akan terjadi jika ada perdamaian di Ukraina.

"Tragedi ini tidak akan terjadi jika ada perdamaian di wilayah ini juga jika aksi militer tak kunjung mereda di tenggara Ukraina. Tentu saja, negara yang bersangkutan (Ukraina) harus bertanggung jawab atas tragedi mengerikan ini," ujar Putin saat membuka acara pertemuan dengan para penasihat ekonominya di Moskow, Rusia, seperti dilansir CNBC, Jumat (18/7).

Pesawat Malaysia Airlines berangkat dari Amsterdam tujuan Kuala Lumpur yang mengangkut 295 orang jatuh di dekat Desa Grabovo, Donetsk, Ukraina, Kamis (17/7). Putin pun meng instruk sikan militer memberikan semua bantuan yang dibutuhkan untuk menyelidiki insiden jatuh nya pesawat bernomor penerbangan MH17 tersebut. Putin juga mengatakan, Pemerintah Federasi Rusia akan mengerah kan departemen-departemen sipil untuk membantu penyelidik an menyeluruh.

"Kami akan melakukan apa pun, apa pun yang kami bisa untuk memastikan informasi penyebab insiden tersebut bisa diketahui rakyat Rusia, Ukraina, dan dunia," ujarnya dalam siaran pers kepada Republika, Jumat (18/7).

Menurut Putin, insiden itu merupakan hal yang tidak bisa diterima dan tidak ada seorang pun yang berhak menyimpulkan penyebab jatuh nya pesawat tanpa adanya informasi yang objektif.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan, pesawat MH17 jatuh karena ditembak oleh kelompok pro-Rusia di timur Ukraina. Seluruh orang yang berada di dalam pesawat dipastikan tewas. Menurut Pemerintah Ukraina, separatis menembakkan rudal darat ke pesawat nahas tersebut.

Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan, seorang pejabat senior AS melaporkan kepada CNNbahwa salah satu sistem radar mereka melihat rudal ditembakkan ke udara tepat sesaat sebelum pesawat jatuh."Itu bukan kecelakaan, tapi ditembak," ujar Biden. Saat ini, kata Biden, AS juga terus menganalisis lintasan rudal untuk mencoba mengidentifikasi asal serangan tersebut.

Situs media sosial yang berhubungan dengan pemimpin tinggi pemberontak Ukraina menyebutkan, pemberontak telah menembak jatuh pesawat transportasi militer di lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines. Tanggapan dari komandan tinggi militer Republik Rakyat Donetsk mengisyaratkan para pemberontak telah menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines tanpa sengaja. Mereka mengira pesawat tersebut milik militer Ukraina.

Di Kuala Lumpur, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak menyatakan telah mengirimkan tim khusus bantuan dan penanggulangan bencana Malaysia menuju Kiev. Tim medis juga ikut serta dalam rombongan tersebut.

Menurut Najib, tim harus memiliki akses penuh menuju lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines. Ia pun berharap tidak ada satu pihak pun yang menghalangi penyelidikan terhadap kecelakaan tersebut."Dan tidak ada yang mengganggu area tersebut atau memindahkan puing-puing apa pun, termasuk kotak hitam,"kata Najib dalam pernyataannya, dikutip dari situs Malaysia Airlines.

Saat ini, Najib melanjutkan, Malaysia Airlines sedang dalam proses memberitahukan keluarga atau kerabat terdekat penumpang dan awak. Malaysia Airlines telah mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut tidak membuat panggilan darurat sebelum akhirnya jatuh di timur Ukraina.

Radio Rusia Kommersant FM melaporkan, setelah beberapa jam operasi penyelamatan, pihak separatis pro-Rusia menemukan kotak hitam (black box)

MH17 di lokasi jatuhnya pesawat. Kotak hitam tersebut langsung dibawa ke Moskow untuk diinvestigasi. rep:Mutia Ramadhani/ Dessy Suciati Saputri/c82, ed:eh ismail

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement