Rabu 06 Aug 2014 12:00 WIB

Penembak di Papua Miliki 19 Senapan

Red:

JAYAPURA — Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, sebanyak 19 pucuk senjata dari berbagai jenis saat ini dimiliki kelompok sipil bersenjata yang beroperasi di kawasan Kabupaten Lanny Jaya. Senjata-senjata tersebut diduga ikut digunakan untuk menembaki aparat kemanaan dalam sejumlah insiden belakangan.

Terungkapnya jumlah persenjataan di kelompok yang beroperasi di Lanny Jaya dalam paparan yang disampaikan Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw, Selasa (5/8). Paulus Waterpauw menuturkan, ke-19 pucuk senjata tak hanya digunakan melakukan penyerangan di Lanny Jaya, tapi juga daerah di sekitarnya, termasuk Puncak Jaya.

Salah satu senjata yang digunakan kelompok bersenjata adalah jenis arsenal yang diperoleh kelompok itu saat menyerang Markas Brimob di Kalisemen, Puncak Jaya, pada 2011.

 

Belakangan, penembakan terhadap aparat keamanan oleh kelompok sipil bersenjata kembali mengemuka di kawasan pegunungan Papua. Pada Senin (4/8), rombongan Sekda Lanny Jaya, Papua, Christian Sohilait, lolos dari penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata di kampung Jiwili. Christian menuturkan, rombongannya diserang dan ditembaki kelompok bersenjata sekitar lima kilometer dari Kota Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya. ''Tidak ada korban dan rombongan kami sudah tiba dengan selamat di Tiom," katanya.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Rijkas Hidayatullah mengungkapkan, pada hari yang sama terjadi penembakan di Lanny Jaya. Rijkas mengatakan, seorang anggota Brimob, Brigpol Subahri, terkena selongsong peluru dari rekannya.

Di pihak lain, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua mengatakan, lima anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, pada Jumat (1/8). "Lima OPM tewas ditembak dan dua anggota kami terserempet peluru," kata Zebua.

Sebelum kejadian itu, delapan personel Polres Lanny Jaya diserang kelompok bersenjata di Distrik Indawa, Ahad (28/7). Dua polisi tewas dengan luka tembak di kepala dalam peristiwa itu.

Kapolda Papua Brigjen Yotje Mende meminta anggota kelompok yang selama ini melancarkan aksinya di Kabupaten Lanny Jaya segera menyerahkan diri. Yotje mengatakan, masih memberi kesempatan kepada anggota kelompok itu menyerahkan diri dan kembali ke kampung halamannya untuk bergabung dengan warga masyarakat lainnya. ''Apabila tidak segera menyerahkan diri, polisi dibantu TNI akan melaksanakan penegakan hukum dan mengambil tindakan tegas,'' kata dia. n antara ed: fitriyan zamzami

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement