JEDDAH -- Pemerintah mengimbau jamaah haji Indonesia menjaga kesehatan menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah pada Jumat (3/10) pekan ini. Jamaah tak perlu memforsir diri dengan ibadah-ibadah sunah yang menguras fisik.
Menteri Agama yang juga Amirul Haj Lukman Hakim Saifuddin meminta kepada pembimbing haji agar tidak memaksakan para jamaahnya dengan ibadah-ibadah sunah. Ini demi kebaikan jamaah menjelang pelaksanaan wukuf. "Sebaiknya kita harus menjaga betul stamina dan kesehatan kita sampai dengan wukuf di Arafah dan Mina. Setelah itu, silakan yang ingin menambah ibadah sunahnya," ujarnya setelah menggelar rapat koordinasi membahas persiapan puncak haji Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina), Ahad (28/9).
Menurut Lukman, titik kendala yang akan ditemui di Armina yakni penginapan di tenda. Apalagi, untuk jamaah yang memiliki risiko tinggi dan membutuhkan penanganan intensif. Namun, pemerintah akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin dengan menerjunkan dokter ahli, spesialis, dan perawat. Lukman menambahkan, jumlah jamaah yang badal haji atau disafariwukufkan pada tahun ini sekitar 190-200 orang.
Di Makkah, tiga hari menjelang wukuf, Senin (29/9), jamaah haji mulai mengurangi aktivitasnya ke Masjidil Haram. Berdasarkan pantauan Republika, di Gedung Roudhoh E-12, jamaah haji yang berasal dari Lampung, Surabaya, Tasikmalaya, Bekasi, Purwakarta, dan lain-lain banyak yang memilih untuk shalat berjamaah di masjid dalam hotel. Mereka mengisi waktu dengan membaca Alquran dan beristirahat. ''Saya biasanya tiap hari ke Haram. Tapi, karena mulai Senin (29/9) ini ditutup, jadi istirahat saja,'' ujar calon jamaah haji asal Bekasi, Iis Aisah, kepada Republika.
Menurut Iis, hampir setiap hari selama di Makkah ia selalu shalat di Masjidil Haram karena tak mau melewatkan kesempatan selama di Makkah. Namun, beberapa hari menjelang wukuf, ia memilih untuk beristirahat agar fisiknya bisa lebih kuat saat harus wukuf di Arafah. ''Ya, ibadahnya dilanjutkan nanti setelah puncak haji. Alhamdulillah, saya sudah pernah mencium hajar aswad, jadi gak penasaran lagi,'' katanya.
Senada dengan Iis, jamaah asal Tasikmalaya, Wiwi Widiawati, mengatakan, kondisi di Arafah saat puncak haji nanti akan cukup berat untuk semua jamaah. Karena, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia akan berkumpul. Oleh karena itu, jamaah harus mempersiapkan diri dengan beristirahat agar tidak kelelahan saat wukuf nanti. ''Semua jamaah sekarang beraktivitas di sekitar hotel saja beberapa hari menjelang wukuf ini. Jadi, nanti kondisinya fit,'' katanya.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi, Achmad Jauhari Chairi, mengimbau jamaah untuk tidak memaksakan diri menjalankan sunah tarwiyah menjelang wukuf. "Jika tidak memiliki ketahanan fisik kuat, diimbau tak perlu ikut tarwiyah," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi, Achmad Jauhari Chairi, Ahad (28/9) malam waktu Saudi.
Tarwiyah dilakukan sebelum wukuf. Jamaah yang menjalani tarwiyah biasanya tidak langsung menuju Arafah, tapi terlebih dahulu menuju Mina. Mereka berjalan kaki sejauh 14 km mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW. Setelah dari Mina, jamaah baru menuju Arafah.
Namun, yang menjadi masalah, kata Jauhari, konsentrasi petugas PPIH masih terpusat di Arafah sehingga kemungkinan fasilitas pelayanan di Mina jauh dari yang diharapkan. Dia mengimbau bagi jamaah yang ikut tarwiyah agar membawa perbekalan yang cukup sebab PPIH belum menyiapkan katering di Mina pada 8 Dzulhijjah. "Pelayanan belum lengkap di Mina. Namun, untuk melayani animo jamaah yang melakukan tarwiyah, mau tidak mau kami harus memberi layanan, namun standar minimal," kata Jauhari.
Menurut Kepala Seksi Bidang Pengendali Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) PPIH Daerah Kerja Jeddah, Cecep Nursyamsi, sekitar 8.000 jamaah haji asal Indonesia yang diberangkatkan PIHK memilih perjalanan tarwiyah sebelum wukuf di Arafah. "Sisanya memilih nontarwiyah," kata Cecep.
Cecep mengatakan, perjalanan atau pergerakan jamaah haji yang memilih tarwiyah dimulai pada 8 Dzulhijjah dan diawali perjalanan dari Mina setelah shalat Zhuhur. Sedangkan, jamaah yang nontarwiyah masuk lewat Arafah mulai 8 Dzulhijjah tengah malam.
n zaky al-hamzah rep: arie lukihardianti ed: teguh firmansyah