Jumat 03 Oct 2014 14:30 WIB

Irman dan GKR Hemas Bertahan di Pimpinan DPD

Red: operator

JAKARTA -- Dua wajah lama menghiasi trio pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) periode 2014-2019. Keduanya adalah Irman Gusman (Sumatra Barat) yang juga bertahan sebagai ketua DPD dan GKR Hemas (DIY Yogyakarta) yang pada periode sebelumnya juga menjabat wakil ketua DPD. Sementara wajah baru datang dari Farouk Muhammad.

Berbeda dengan tetangganya, DPR, proses pemilihan DPD berjalan relatif lancar tanpa kericuhan. Proses pemilihan diawali dengan penjaringan calon dari tiga wilayah yakni barat, tengah, dan timur. Dari penjaringan kemudian ditetapkan delapan calon. 

Irman Gusman yang berasal dari Sumatra Barat berhasil memenangi pemilihan dari wilayah Barat dengan mendapat 90 suara. Dia jauh meninggalkan lawan politiknya Intsiawati Ayus, senator asal Provinsi Riau yang hanya mendapat 22 suara.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:VITALIS YOGI TRISNA/Antara

Pimpinan sidang pemilihan Ketua DPD RI, Aidil Fitrisyah (kanan) memberikan palu kepada Ketua DPD periode 2014-2019 terpilih Irman Gusman (kedua kiri) bersama kedua wakilnya Farouq Muhammad (kiri) dan Ratu Hemas (kedua kanan) pada sidang paripurna DPD di Gedung Nusantara V, Jakarta, Kamis (2/10).

GKR Hemas menjadi perwakilan dari wilayah tengah setelah bersaing cukup sengit dengan Oesman Sapta Odang (Kalimantan Barat).  Pada pemilihan awal keduanya, mendapat suara imbang 61. Namun, setelah diulang GKR Hemas yang mewakilki Yogyakarta berhasil unggul dengan 64 suara, sedangkan Oesman hanya 60.

Farouk Muhammad (Nusa Tenggara Barat) berhasil maju dari wilayah timur setelah menyingkirkan tiga kandidat lainnya. Dia meraih 49 suara, bersaing sengit dengan Nono Sampono (Maluku) yang mendapat 47.

Irman, Hemas, dan Farouk kemudian saling bersaing dalam sesi pemilihan ketua DPD. Dalam putaran pertama Irman Gusman unggul dengan 54 suara, disusul Farouk 38, dan Hemas 32.  Karena tak mencapai suara mayoritas, pemilihan dilanjutkan ke putaran kedua. Pada putaran kedua Irman berhasil memenangkan pemilihan.Anggota DPD Basri Salama menyatakan walkout dari pemilihan ketua DPD karena merasa pimpinan DPD terpilih mewakili status quo.

Anggota DPD berjumlah 132 orang. Dalam UUD 1945 dan peraturan perundangan lain, peran DPD lebih bersifat masukan terhadap DPR, seperti pada pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) DPD tidak menentukan pembicaraan tingkat akhir perundangan.

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan, DPD periode 2009-2014 tergolong tak memiliki prestasi yang signifikan. Dia mengkritik kepemimpinan DPD  di era Irman Gusman yang dinilai lemah. rep:c83 ed: teguh firmansyah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement