Rabu 22 Apr 2015 11:00 WIB

Rami Hamdallah, Perdana Menteri Palestina: Pembukaan Misi Diplomatik RI Perkuat Pengakuan Atas Palestina

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah hadir dalam perhelatan Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung yang berlangsung pada 19-24 April ini. Ia mengharapkan dukungan negara Asia-Afrika dalam mencapai kemerdekaan Palestina.

Hamdallah yang didampingi Menlu Riyad al-Maliki dan Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi berbicara dengan sejumlah wartawan, termasuk Republika, di Ruang Cendrawasih 1, Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (21/4), soal harapan Palestina. Berikut kutipannya.

Apa yang Anda harapkan dari Konferensi Asia Afrika ini?

Sejak konferensi pertama di Bandung tahun 1955, tujuan kami kebebasan dan kemerdekaan. Bangsa Asia dan Afrika telah mencapai hal tersebut, sementara Palestina masih merasakan penderitaan dan penjajahan.

Selama 48 tahun pendudukan Israel sudah lebih dari cukup untuk membuat bangsa Palestina menderita dan menjadi negara yang paling lama terjajah pada abad ke-21. Kini, waktunya telah datang untuk menunjukkan dan mendirikan kedaulatan Palestina.

Saya membutuhkan pemimpin Asia dan Afrika unuk membahas dan mendukung kedaulatan Palestina juga merekonstruksi atau membangun kembali Gaza. Kami berharap akan ada perdamaian dan stabilitas di Palestina.

Bagaimana keadaan di Gaza saat ini?

Delegasi Pemerintah Palestina baru kembali dari Jalur Gaza tadi malam (Senin) dan mencoba membuat kesepakatan dengan Hamas. Jadi, saat ini kami meminta negara-negara lain mendukung Palestina untuk memecah kebuntuan.

Seperti yang Anda tahu, sekarang terjadi separasi dan mungkin memakan waktu lama untuk menyatukannya. Tapi, kami bertekad dan berkomitmen untuk mengintegrasikan semua institusi di Gaza. Tujuannya adalah untuk kita semua, yakni warga sipil, pemerintah, dan untuk diriku sendiri.

Setelah bergabung dengan Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC), Anda tetap tetap tidak bisa membawa Israel ke pengadilan, jadi apa yang akan Anda lakukan untuk rakyat Palestina?

Kami bergabung dengan ICC, kami tidak ingin kekejaman perang. Ini berarti kami harus bergabung. Kami percaya ini adalah langkah benar. Salah satu penyelesaian untuk Gaza adalah secara hukum.

Seberapa penting Gaza untuk Palestina?

Kami tidak bisa membuat Palestina tanpa Gaza. Gaza merupakan bagian penting dari Yerussalem dan juga Palestina. Tapi, kami berkomitmen dan akan melakukan lagi dan lagi untuk bersatu kembali sebagai negara.

Indonesia sempat mengatakan keinginannya untuk menyiapkan konsul kehormatan di Ramallah, bagaimana menurut Anda?

Terima kasih. Saya menghargai hubungan yang panjang antara Palestina dan Indonesia sejak Presiden Sukarno. Tentu, kami ingin Indonesia melakukannya begitu juga dengan negara lain. Kami menghargai bila mereka membangun konsulat di negara kami.

Ini benar-benar suatu langkah maju dan kami percaya bahwa semua negara akan melakukannya. Kami bersyukur selalu mendapatkan dukungan dari Indonesia, dan menyambut keinginan baik Indonesia untuk membuka perwakilan diplomatik di Palestina.

Pembukaan misi diplomatik Indonesia secara resmi di wilayah Palestina, akan menguatkan pengakuan terhadap negara Palestina dan dapat mendorong negara-negara lain untuk segera mengakui status negara Palestina.

Apakah Anda kecewa karena tidak banyak negara yang mengambil langkah konkret untuk kemerdekaan Palestina?

Tentu, tujuan kami semua negara harus mengakui Palestina meski saat ini belum semuanya mengakui hal tersebut. Tapi, kami percaya bahwa ini akan terjadi. Kami harus mengikuti keputusan yang kami percayai dan kami berada di jalur yang benar.

Kami berbicara di Palestina, kami berbicara tentang yang berkuasa, kami tetap percaya tujuan kemerdekaan Palestina sebagai negara.

Apa yang ada di pikiran Anda tentang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)?

Anda tahu, ISIS adalah organisasi teroris yang kejam. Kita mengutuk apa yang mereka lakukan dan serangan ke kamp pengungsi Yarmouk di  Suriah yang berisi warga Palestina. Kami pikir ini adalah organisasi teroris yang membuat orang lain menderita. Kami melindungi warga kami dan melawan ISIS. Oleh Melisa Riska Putri ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement