Kamis 07 Jan 2016 13:00 WIB

Silaturahim Menjadi Faktor Kunci (Habis)

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Silaturahim Menjadi Faktor Kunci (Habis)

Menjelang akhir tahun lalu, seperti luput dari sorotan media, sebuah kejadian mengambil tempat di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Sejumlah warga mempermasalahkan izin satu mushala di Kelurahan Girian Permai, Kota Bitung. Mushala itu akhirnya dibongkar sendiri oleh Muslim setempat.

Peristiwa ini adalah yang kesekian kalinya terjadi di Indonesia sepanjang tahun lalu.

Wartawan Republika, Debbie Sutrisno, menyambangi lokasi kejadian untuk menggali akar masalahnya. Berikut terakhir dari tiga tulisan.

Sepeda motor maticmulai dihidupkan di halaman rumah. Lampu di ruang tengah dan kamar dimatikan secara bergiliran, hanya pijar di kamar mandi yang dibiarkan menyala sebagai penanda. Gani Asri, salah satu warga Kompleks Rizky Permai, Kelurahan Girian Permai, bersiap berangkat menuju tempat kerja.

 
Serupa Gani, beberapa tetangga terlihat mulai bersiap di halaman mereka masing- masing. Meski berpapasan, sapaan tak terdengar sama sekali dari Gani kepada tetangganya atau sebaliknya. Hanya senyum tipis menemani mereka saat melintasi pagar rumah masing-masing.
 
\"Ya begini, kita juga jarang ngobrol, apalagi setelah kejadian kemarin. Agak canggung memang,\" ujar Gani sembari mengunci pintu rumah. 
Saya yang menginap di rumah Gani sehari sebelumnya mendapat cerita tentang kondisi di sekitar Perum Aer Ujang, khususnya di Kompleks Rizky Permai, Bougenvile, dan Amazing Race. Meski warga di Kompleks Rizky dan sekitarnya cukup padat, warga masih belum seutuhnya bersatu.

Menurut lelaki asli Jakarta ini, warga di sekitar perumahan memang terlihat biasa saja. Tak ada tanda-tanda bahwa warga tengah bertengkar. Namun, hal tersebut tak seutuhnya benar. Pasalnya, warga yang propembangunan mushala tetap terlihat berjauhan dengan warga yang keberatan mushala itu hadir. Hal ini membuat kerukunan warga di sekitar perumahan menjadi kurang harmonis. 

Bersambung ke hlm 9 kol 1-6

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement