JAKARTA — Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Hambalang, Anas Urbaningrum, menyangkal tudingan aliran dana dari PT Adhi Karya dalam sesi kedua sidang kasus tersebut di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (26/6) malam. Bantahan Anas terkait pengungkapan saksi soal lima lembar nota bernilai Rp
2,010 miliar yang diberikan Adhi Karya kepada Anas melalui pihak lain berbentuk nota sementara.
Menurut Anas, kendati ada kode AU (Anas Urbanignrum) dalam nota tersebut, ia tak menerimanya. “Ini soal bon, bon sementara, tidak ada itu bon keperluan Anas untuk kongres,” kata dia di Pengadilan Tipikor
Jakarta.
Keberadaan nota alias bon tersebut disampaikan eks manajer marketing divisi konstruksi PT Adhi Karya Arief Tau fiqurahman dalam sidang sesi pertama pada Kamis (26/6) siang. “Ada bon-bonnya yang dikeluarkan, jumlahnya lima bon, bagian dari marketing fee. Jadi, diserahkannya bertahap selama 2010,” ujar Arief.
Menurut Arief, sebagian besar dana diberikan kepada Anas dengan alasan eks ketum Demokrat tersebut menggunakannya untuk keperluan kongres. Namun, Arief tidak mengetahui uang tersebut digunakan untuk Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, pada 2010.
Menurut Anas, aliran uang tersebut tidak dapat dibuktikan sampai ke tangannya. Ia menegaskan, Arief tak menyerahkan bon tersebut kepadanya.Anas mempertanyakan kesaksian soal nota tersebut sepanjang persidangan sesi kedua kepada saksi. Dalam persidangan, Anas mengonfrontasi saksi lainnya, kasir Divisi Konstruksi Henny Susanti.
Henny dalam sidang sebelumnya membenarkan keterangan Arief bahwa ada lima kali aliran uang kepada Anas. Sama dengan Arief, Henny yakin karena melihat ada tulisan “untuk Anas Urbaningrum” di kertas bon tersebut.
Henny mengiyakan bon senilai Rp 2,010 miliar dikeluarkan dengan perincian untuk keperluan Anas dalam kongres. “Yang dis ampaikan Pak Arief benar,” ujar Henny kepada Majelis Hakim PN Tipikor Jakarta.
Anas menerangkan kepada Henny, bon tersebut tak ditujukan kepadanya untuk kebutuhan Kongres Demokrat seperti yang dikatakan Arief dan Henny. “Bu (Henny), bon untuk saya yang disebut digunakan kongres
ditulis pada 1 Juni 2010, tapi ibu perlu mengetahui, Kongres Demokrat ditutup pada 22 Mei 2010 malam,” kata Anas.
Henny tak menjawab pernyataan Anas. “Saya tidak tahu, Pak,karena itu Pak Teuku Bagus (kepala divisi konstruksi PT Adhi Karya) yang mengatakannya,” kata Henny.
Usai persidangan, Anas mengkritik masuknya bon tersebut sebagai materi persidangan dalam penuntasan perkaranya. “Ini menjadi bon paling bersejarah dalam hidup saya,” kata dia.
rep:gilang akbar prambadi ed:fitrian zamzami