JAKARTA -- Saksi pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa asal Papua Novela Nawipa mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Ahad (17/8). Ia datang terkait kesaksiannya di sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK), beberapa waktu lalu.
Novela tiba di kantor Komnas HAM sekira pukul 16.30 WIB. Setiba di Komnas HAM, Novela langsung bersalaman dengan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai yang juga berasal dari Papua.
Tanpa melontarkan pernyataan apa pun, Novela langsung masuk ke dalam kantor Komnas HAM ditemani Natalius. Keduanya langsung memasuki ruang rapat Pleno Utama Komnas HAM di lantai tiga. Di dalam ruang rapat, Novela yang juga pernah menjadi calon anggota legislatif dari Gerindra didampingi Natalis dan seorang pengurus DPC Gerindra.
Foto:Republika/Agung Supriyanto
Sidang Lanjutan Pilpres
Natalius Pigai mengungkapkan, Novela Nawipa mendatangi Komnas HAM untuk mengadukan sejumlah fakta terkait dirinya yang menjadi saksi mandat di MK. "Kami akan menerima Novela mulai pukul 14.00 WIB dan kami pastikan yang bersangkutan hadir sendiri tidak didampingi keluarga atau partai. Pertemuan ini juga berlangsung tertutup," katanya.
Komnas HAM ingin memastikan bahwa Novela Nawipa sebagai perempuan Papua tidak dipolitisasi terkait posisinya sebagai saksi mandat di MK. Komnas HAM menyesalkan banyak beredar pemberitaan miring mengenai Novela yang mendapatkan tekanan sebagai saksi mandat.
"Kami juga ingin mendengar teror itu seperti apa dan kami ingin memastikan Novela mendapatkan jaminan kenyamanan sebagai warga negara," kata Natalius yang juga Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Pemilu 2014 Komnas HAM itu.
Novela bersaksi di MK, pekan lalu, mandat tempat pemungutan suara Kampung Awaputu, Kabupaten Paniai, Papua. Novela memberikan keterangan bahwa tidak ada proses pemungutan suara di Kampung Awaputu kendati masyarakat setempat sudah bersiap-siap melakukan pencoblosan.
Selepas memberikan kesaksian, berbagai pemberitaan dan komentar di media sosial terkait gaya Novela bersaksi mengemuka. Sebagian menekankan kenyataan bahwa Novela berasal dari daerah pegunungan di Papua.
Belakangan, pihak Prabowo-Hatta mengatakan, ada ancaman-ancaman yang ditujukan untuk Novela. Anggota tim sukses Prabowo-Hatta, Jenderal (purn) Djoko Santoso mengatakan, berbagai ancaman tersebut membuat Novela takut pulang ke kampong halaman. Ia menegaskan, kubu Prabowo-Hatta akan terus menyediakan perlindungan untuk Novela selama dibutuhkan.
Dalam keterangan selepas pertemuan di Komnas HAM, Novela mengklarifikasi berita adanya intimidasi terhadap dirinya. Dia memastikan tidak ada ancaman baik terhadap dirinya maupun keluarganya. "Saya tidak merasa diintimidasi dan tidak merasa di bawah tekanan," katanya dalam keterangan pers.
Dia meminta agar semua pihak menyudahi opini bahwa dirinya mendapat ancaman. "Sebagai perempuan Papua, pribadi saya merasa sudah cukup," ujarnya. Dia menyatakan, kesaksiannya di MK hanya ingin menyampaikan apa yang dilihat dan dialaminya di kampung.
Selainitu, Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan, tidak pernah ada intimidasi terhadap keluarga Novela di Papua. Kendati demikian, dia menyesalkan perihal kesaksian Novela yang menjadi sorotan berkepanjangan.
Menurutnya, MK sudah mengadili ribuan orang sebagai saksi, namun tak ada yang mendapatkan perlakuan seperti Novela. Pigai meminta semua pihak untuk berhenti mencibir Novela. Sebaliknya, dia juga tidak ingin novela terlalu dipuji. rep:Mas Alamil Huda/c60/antara ed: fitriyan zamzami