REPUBLIKA.CO.ID,
BANDAR LAMPUNG — Sudah sepekan kasus warga negara Indonesia (WNI) yang dibunuh dan dimutilasi di Australia berlalu. Namun, kepastian pemulangan jenazah Febri Andriansyah alias Mayang Prasetyo (27 tahun) belum jelas kapan waktunya.
Untuk memuluskan pemulangan jenazah ini, keluarga sudah merelakan pemeriksaan darah dan lainnya untuk pencocokan DNA korban. Nining Sukarni (45), ibu kandung Mayang, masih berharap Pemerintah Indonesia mengusahakan jenazah anaknya dibawa dan dikubur di Lampung. Ia sudah mendapatkan kabar dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kalau pemulangan jenazah anaknya belum jelas.
"Kata orang Kementerian Luar Negeri, waktu saya telepon belum jelas (kepulangan jenazah anaknya)," kata Nining, Ahad (12/10).
Nining menyebutkan proses pemulangan jenazah masih menunggu hasil pencocokan DNA korban. Sekitar dua atau tiga pekan lagi, prosesnya akan selesai. Mayang Prasetyo, perempuan transgender, ini diduga dibunuh dan dimutilasi serta direbus potongan tubuhnya oleh suaminya, Markus Veter Volker, dalam apartemennya di Brisbane, Australia, pada 2 Oktober.
Ia menyatakan, pihak keluarga sudah siap untuk memakamkan mayat Mayang di tanah kelahirannya, Kelurahan Bumi Menanti, Kedaton, Bandar Lampung. Bahkan, perangkat RT dan masyarakat setempat sudah menyiapkan tempat kuburnya. n mursalin yasland ed: muhammad fakhruddin