Sehari menjelang Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan PPP versi Emron Pangkapi-Romahurmuzy di Surabaya, 15-18 Oktober, sejumlah atribut acara terlihat menghiasi sejumlah sudut kota. Bendera PPP dijumpai berderet di beberapa sisi jalan protokol, di antaranya, di Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Basuki Rahmat.
Meskipun tak terlihat masif, tampak juga sejumlah baliho berukuran kecil terpasang di pinggir-pinggir jalan sekitar lokasi muktamar di Surabaya. Terpasang setidaknya dua desain baliho, yakni ucapan selamat datang untuk peserta dan ajakan untuk menyukseskan agenda muktamar.
Pada kedua jenis sepanduk berwarna dasar hijau itu, tercetak tema muktamar "Meneguhkan Khittah Perjuangan dan Ketaatan Berkonstitusi". Berkenaan dengan konflik internal yang tengah melanda PPP, tema tersebut memang terdengar sebagai intrik terhadap kubu lawan yang dimotori Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA).
PPP kubu Emron-Romi memang berpendirian bahwa SDA sudah sepantasnya mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK. Meski begitu, spanduk lain muktamar yang dipasang panitia ada yang memasang foto SDA.
Gambar diri SDA disandingkan berjejer dengan Emron dan Romy, sapaan akrab Romahurmuzy. Hadirnya foto SDA dalam spanduk agaknya dimaksudkan menyampaikan pesan bahwa muktamar yang diselenggarakan resmi dan mengindahkan prosedur yang berlaku.
Di lokasi mukatamar, beberapa pekerja terlihat sedang merapikan gapura selamat datang. Hotel di Surabaya itu berkapasitas ribuan orang tersebut sebelumnya juga digunakan PKB pada muktamar yang lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Timur Musyaffak Noer menyampaikan, panitia telah sepenuhnya siap menyambut para peserta muktmar. "Mulai hari ini, peserta sudah ada yang datang," ujar Musyaffak kepada Republika, Selasa (14/10).
Sebelumnya, Musyaffak menyampaikan, 26 DPW sudah mengonfirmasi akan menghadiri Muktamar PPP di Surabaya. Belakangan, terdengar juga berita Muktamar PPP versi Emron-Romi akan dihadiri presiden terpilih Joko Widodo. n c54 rep: mas alamil huda ed: muhammad fakhruddin