JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah melakukan uji coba penerapan teknologi fondasi jalan. Uji coba tersebut untuk diaplikasikan di jalan pantura Jawa berlokasi di ruas Ngawi-Bojonegoro Provinsi Jawa Timur.
"Terdapat empat teknologi yang tengah kita uji coba untuk mencari solusi tepat bagi konstruksi jalan Pantura Jawa," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak saat dihubungi, Senin (9/6).
Empat teknologi yang tengah diuji coba yakni rigid pavement, pileslab, cakar ayam, dan sarang laba-laba. Keempat teknologi ini untuk mengetahui usia masing-masing konstruksi apabila diberi beban yang sama pada ruas jalan tersebut.
Masyarakat yang melewati jalur Ngawi-Bonegoro dapat merasakan dan melihat langsung konstruksi mana yang lebih dulu rusak atau mana yang masih bertahan? menghadapi kondisi alam dan lalu lintas demikian berat.
Hermanto mengatakan, teknologi tersebut akan diterapkan pada beberapa bagian di jalan tol yang memiliki tanah ekspansif (mudah susut di saat kemarau, dan mengembang di saat hujan) serta sering dilewati kendaraan dengan beban berat.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi mengeluhkan parahnya kondisi jalan di Indonesia, terutama di jalan pantura Jawa, sehingga membuat biaya logistik meninggi.
Biaya (cost) logistik di Indonesia mencapai 14-15 persen per unit kendaraan. "Bandingkan dengan negara tetangga Malaysia hanya tujuh persen serta Jepang hanya lima persen,” jelas Sofyan.
Sofyan mengatakan, biaya logistik ini pada akhirnya berpengaruh terhadap biaya produksi di Indonesia yang jauh lebih besar ditanggung pengusaha di Indonesia, bahkan mengurangi daya saing dalam perdagangan luar negeri. antara ed: zaky al hamzah