Senin 21 Jul 2014 15:30 WIB

Perbanas Dukung Industri Substitusi Impor

Red:

JAKARTA - Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) bertekad akan mendukung perkembangan industri substusi impor. Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono menyatakan, Perbanas menggandeng pemerintah untuk bersama-sama merumuskan sektor yang akan menjadi substitusi impor.

"Upaya menggandeng pemerintah merumuskan sektor yang akan menjadi substitusi impor itu akan dilakukan Melalui penyelenggaraan Indonesia Banking Expo (IBEX) 2014 pada 28-30 Agustus 2014," ujar Sigit pada Konferensi Pers IBEX 2014 di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Menurut mantan dirut BNI ini, IBEX adalah sarana dunia perbankan memberikan sumbangsih pemikiran pada perekonomian Indonesia. Harapannya, pemerintahan yang baru akan mempunyai cetak biru mengenai fokus sektor yang akan menjadi substitusi impor. "Adanya kesamaan persepsi akan mempermudah arah pembangunan negeri ini," kata Sigit.

Ia menambahkan, Indonesia saat ini masih tergantung pada impor. Hal itu dapat dilihat dari makin meningkatnya defisit neraca perdagangan. Akibatnya, perekonomian Indonesia rentan terhadap nilai tukar mata uang dan ekonomi regional. "Padahal, sebagai pasar terbesar ketiga di Asia, Indonesia sebenarnya tidak perlu tergantung dengan negara lain," imbuhnya.

Perbanas, lanjut Sigit, hanya dapat memberi masukan dan tidak dapat mencampuri kebijakan pemerintah. Namun, perbanas ikut mengurangi beban neraca perdagangan dengan mendorong basis industri substitusi barang impor.

Menurut Sigit, ekonomi kreatif merupakan salah satu cara untuk mewujudkan ekonomi yang mandiri. Contohnya, industri perfilman Hollywood di AS yang menyumbang 18 persen terhadap PDB AS. Hal itu bukti industri kreatif dapat menopang perekonomian suatu negara.

Ketua Steering Committee IBEX 2014 Henry Koenaifi memaparkan, IBEX pada Agustus nanti diikuti oleh para pelaku industri perbankan dan industri lain yang terkait. "Acara ini juga sebagai sarana komunikasi bagi kalangan perbankan untuk membangun sebuah sinergi," kata dia.

Ajang ini juga akan merangkul kawula muda. Tak hanya seminar perbankan, sejumlah kegiatan juga dilaksanakan untuk menjangkau anak-anak muda. Di antaranya, lomba menulis, entrepreneurship game, banking race, dan talkshow. Rangkaian kegiatan tersebut diharapkan agar generasi muda berani menciptakan lapangan kerja sendiri.

Henry menambahkan IBEX 2014 juga akan menghadirkan  museum perbankan. Museum perbankan akan mendokumentasikan mengenai sejarah keuangan, sejarah perbankan, dan evolusi pelayanan perbankan.

Ia berharap, IBEX 2014 tak hanya diikuti oleh masyarakat perbankan namun juga menjangkau masyarakat pada umumnya. "Kami ingin masyarakat terlibat dengan antusias, bukan hanya jadi penonton," kata dia. Tema IBEX tahun ini adalah "Peran Aktif Perbankan dalam Mendorong Perkembangan Industri Substitusi Impor untuk Mewujudkan Ekonomi Berdikari".

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor bulan Mei 2014 mencapai 14,76 miliar dolar AS atau turun 9,23 persen dibandingkan April 2014. Jika dibandingkan April 2013, impor Mei 2014 turun 11,43 persen. Kepala BPS Suryamin mengatakan, impor pada Mei 2014 jika dibandingkan April 2014 untuk impor migas terjadi peningkatan 0,38 persen dari 3,69 miliar dolar AS menjadi 3,71 miliar dolar AS. Impor nonmigas turun 12,05 persen, yaitu dari 12,56 miliar dolar AS ke 11,05 miliar dolar AS. rep:c88/antara ed: zaky al hamzah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement