Sabtu 23 Aug 2014 14:51 WIB

PLN Tambah Kabel Bawah Laut

Red: operator

JAKARTA -PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)mengoperasikan Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) Banyuwangi-Gilimanuk sir kuit 3 dan 4. Saluran tersebut telah beroperasi sejak Juni 2014.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, kabel laut ini masih dapat dimaksimalkan untuk menyalurkan listrik hingga 350 mw. Selain bertujuan memperkuat pasokan listrik di sistem Bali, dengan kehadiran SKLT sirkuit 3 dan 4 ini, PLN dapat menurunkan 40 persen penggunaan bahan bakar minyak di Bali, dari semula 84 ribu kiloliter (kl)per bulan menjadi 53 ribu kl per bulan atau setara dengan penghematan senilai Rp 270 miliar per bulan.

`'Setelah nanti menyalurkan listrik dari Jawa ke Bali secara maksimal sebesar 350 mw, potensi penghematannya mencapai sekitar Rp 400 miliar per bulan,'' kata dia dalam rilis, Jumat (22/8).

Kabel laut sirkuit 3 dan 4 ini melengkapi kabel laut sirkuit 1 dan 2 yang telah beroperasi sebelumnya.Dengan demikian, PLN kini mengoperasikan empat sirkuit kabel laut yang menyalurkan listrik sebesar 300 mw dari Jawa ke Bali.Dengan beroperasinya SKLT 3 dan 4, menurut Bambang, PLN sekaligus menghentikan pengoperasian PLTD Pemaron berkapasitas 125 mw yang selama ini menggunakan BBM.

Dia mengatakan, hingga Juli 2014, beban puncak lis trik di Pulau Bali mencapai 734 mw dan diperkirakan pada akhir 2014 akan naik menjadi 780 mw. Dari total beban tersebut, saat ini Bali mendapatkan pasokan dari Jawa sebesar 300 mw dan akan terus ditingkatkan menjadi 350 mw seiring dengan beroperasinya SKLT sirkuit 3 dan 4.

Dengan demikian, sekitar 40 persen beban Bali dipasok dari Jawa. Selebihnya dipasok dari pem bangkit listrik yang ada di Bali, seperti PLTG Gilimanuk, PLTG atau PLTD Pesanggaran, dan beberapa pembangkit diesel skala kecil.

Pertumbuhan beban listrik di Bali sekitar delapan persen per tahun.Penggunaan SKLT Jawa-Bali, kata Bambang, merupakan penyeimbang kebutuhan beban listrik yang ada di Bali. Ini sambil menunggu beroperasinya beberapa proyek pembangkit non-BBM yang sedang dalam tahap penyelesaian pekerjaan.

PLN, ujar dia, terus berkomitmen menurunkan penggunaan BBM untuk pembangkitnya. Secara nasional, tren penggunaan BBM untuk pembangkit listrik (fuel mix) sejak 2010 terus menunjukkan angka penurunan yang sangat signifikan.

Jika pada 2010 penggunaan BBM masih 25,2 persen, pada akhir 2013 telah turun menjadi 12,4 persen. Angka itu akan terus turun seiring dengan masuknya beberapa pembangkit berbahan bakar batu bara dan bahan bakar lainnya. Untuk jangka panjang, PLN juga tengah mempersiapkan pembangunan proyek transmisi Jawa Bali Crossing untuk memperkuat penyaluran listrik ke Pulau Bali.  rep:Aldian Wahyu Ramadhan  ed:teguh firmansyah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement