Jumat 19 Sep 2014 12:00 WIB

Memaksimalkan Potensi Wisata Bahari

Red:

Indonesia merupakan negara kelautan yang memiliki potensi wisata bahari besar. Namun, kata Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri, potensi ekonomi itu belum tergarap secara maksimal.

Dengan 17.504 pulau dan panjang garis pantai mencapai 95.181 km, Rokhmin mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi wisata bahari terbesar dan salah satu terbaik di dunia. Laut Indonesia, katanya, menyediakan keragaman hayati dan keindahan pantai yang menjadi tujuan utama wisata.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Nyoman Budhiana/ANTARA

Sebuah perahu melintas dengan latar belakang pemandangan Gunung Meja dan Gunung Ia di perairan Pantai Ndao, Ende, NTT.

Total pendapatan pariwisata dari sektor ini pada 2012 hanya tujuh  miliar dolar AS. "Sementara Australia dengan panjang pantai 2.100 km, mampu meraup devisa tiga  miliar dolar AS pada tahun yang sama," ujar Rokhmin pada "International Fishery Cooperation Forum of Silk Road on the Sea" di Nanning, Cina, Rabu (17/9).

Berbagai perbaikan dalam banyak bidang harus dilakukan untuk memanfaatkan potensi wisata bahari ini. Menurut mantan menteri Kelautan itu, dampak ekonomi dari memaksimalkan wisata bahari sangat signifikan dalam mendukung perekonomian nasional. Apalagi, saat ini neraca perdagangan dan pembayaran Indonesia terus tercatat negatif.

Ia menyebutkan, beragam ekosistem pesisir dan laut tersedia di Indonesia, seperti pantai berpasir, goa, laguna, estuaria, hutan mangrove, padang lamun, rumput laut, dan terumbu karang. Di antara sepuluh ekosistem terumbu karang terindah dan tarbaik di dunia, enam berada di Tanah Air, yakni Raja Ampat, Wakatobi, Taka Bone Rate, Bunaken, Karimun Jawa, dan Pulau Weh.

Jika Indonesia mampu mengembangkan potensi bahari, Rokhmin merasa yakin nilai ekonomi berupa perolehan devisa, sumbangan terhadap PDB, peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan efek multiplier-nya akan sangat besar.

Rokhmin mengungkapkan, nilai ekonomi sektor kelautan Indonesia mencapai 1,2 triliun dolar AS per hari. Nilai keekonomian itu dihasilkan dari 11 sektor ekonomi kelautan, di antaranya perikanan, transportasi laut, industri maritim, dan wisata kelautan (bahari).

Total kesempatan kerja yang dihasilkan industri kelautan ini, Rokhmin menyatakan, mencapai 40 juta orang. Hal itu dianggap wajar, mengingat sektor perikanan saja tumbuh signifikan setiap tahunnya. "Ekspor perikanan nasional tercatat naik setiap tahunnya, pada 2012 saja mencapai 11,62 persen," kata Rokhmin yang juga ketua DPP PDI Perjuangan.

Apalagi, ia mengungkapkan, jika dibandingkan ekspor nasional yang minus, sektor perikanan terus mencatat surplus perdagangan. Rokhmin menyebutkan surplus sektor ini mencapai 3,52 miliar dolar AS atau 81,11 persen dari transaksi perdagangan.

Ekonomi kelautan meliputi semua kegiatan perekonomian yang berada di laut dan pesisir. Juga, kegiatan ekonomi di daratan yang menggunakan bahan mentah diambil dari lautan dan pesisir. Selain itu, ekonomi maritim mencakup transportasi laut, pelayaran, konstruksi, dan industri, serta jasa kemaritiman.

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat dari total potensi ekonomi hingga ribuan triliun rupiah per tahun itu, yang terwujud baru Rp 290 triliun. Ini berarti masih jauh dari potensi yang ada. rep:elba damhuri ed: irwan kelana

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement