Jumat 20 Jun 2014 12:00 WIB

Pro-Rusia Tolak Gencatan Senjata

Red:

KIEV — Separatis pro-Rusia menolak rencana gencatan senjata di timur Ukraina yang diumumkan Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Rabu (18/6). Pemimpin separatis, Denis Pushlihin, mengatakan tawaran tersebut sia-sia.

''Rencana itu berarti mereka berhenti menembak, kami dilucuti, kemudian mereka menangkap kami tanpa senjata,'' kata dia.

Ia mengatakan, Donetsk ingin bebas dari penjajah Ukraina yang mengekang mereka. Dia menuduh Pemerintah Kiev sedang berusaha menghancurkan warga Donetsk secara sistematis.

Saat menolak tawaran tersebut, Pushlihin sedang berada di Moskow. Ia mengaku sedang berkonsultasi dengan tokoh-tokoh yang dekat dengan Kremlin.

Alexander Borodai, konsultan politik Rusia yang memproklamasikan diri sebagai perdana menteri Republik Rakyat Donetsk, juga sedang berada di Moskow untuk mengikuti rapat anggota majelis tinggi parlemen Rusia. Ia juga menolak rencana Kiev tersebut.

Seorang separatis yang hanya ingin disebut Tarik mengatakan, gencatan senjata akan sia-sia.  Setiap gencatan senjata, kata dia, pasti akan dilanggar tentara Ukraina. Mereka akan menangkap para militan dengan mudah.

''Jika mereka ingin perdamaian, sebaiknya mereka pergi saja meninggalkan kami,'' katanya seperti dikutip New York Times.

Poroshenko mengusulkan rencana gencatan senjata pada Rabu (18/6) setelah sebelumnya berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia menjabarkan 14 langkah perdamaian.

Poroshenko mengatakan, pasukan pemerintah di Luhansk dan Donetsk siap melakukan gencatan senjata dalam beberapa hari ke depan. Dalam rencana tersebut, ia mengusulkan pemberian amnesti pada separatis yang bersedia meletakkan senjata.

''Saya juga akan membuat koridor aman yang bisa dilalui tentara bayaran Rusia dan senjata mereka untuk meninggalkan wilayah Ukraina,'' kata dia.

Poroshenko berharap, dengan tawaran tersebut, separatis mau membebaskan sandera dan meninggalkan gedung-gedung yang telah mereka duduki.

Kantor kepresidenan mengumumkan pada Kamis, Poroshenko akan lakukan pertemuan dengan pemimpin dari timur, termasuk dengan wali kota dan perwakilan bisnis.

Pada Kamis (19/6), pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia kembali terlibat baku tembak.  Pertempuran hebat pecah pada pukul 04.00, dekat Kota Krasnya Liman yang sejak bulan ini telah dikuasai pemerintah.

rep:lida puspaningtyas/reuters ed: teguh firmansyah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement