Sabtu 05 Jul 2014 15:00 WIB

Prancis Perketat Bandara

Red: operator

PARIS — Prancis memperketat pengamanan bandara untuk setiap penerbangan yang menuju ke Amerika Serikat. Langkah ini menyusul pengamanan penerbangan internasional oleh Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS) Amerika Serikat mengantisipasi ancaman teror.

Inggris dan Jerman juga sebelumnya telah diminta Amerika Serikat untuk memperketat pengamanan bandara. Pada Kamis (3/7), pengamanan bandara pun ditingkatkan di Ibu Kota Uganda, Kampala, menyusul ancaman terhadap bandara.

Otoritas Penerbangan Sipil Prancis (DGAC) mengatakan, peningkatan screening juga akan dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan penumpang. Meskipun begitu, pihaknya memperingatkan penundaan penerbangan bisa terjadi. “Kami tidak bisa membocorkan langkah-langkah tambahan yang diambil,” kata Juru Bicara DGAC, seperti dikutip BBC, Jumat.

Puluhan penerbangan dari Prancis ke Amerika Serikat pun akan terpengaruh. Para pejabat juga merekomendasikan para penumpang untuk tiba di bandara beberapa jam sebelum penerbangan agar screening dapat berjalan dengan lancar.

Pada Kamis, Inggris mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengecekan terkait adanya ancaman teror. Pejabat DHS sebelumnya mengatakan, permintaan peningkatan keamanan dilakukan sebagai respons ancaman teror.

Seorang warga Inggris yang mengaku ikut jihad bersama militan di Suriah menyatakan tak akan kembali ke Inggris. Ia tak mau kembali hingga dapat membawa bendera hitam Islam ke Downing Street dan Istana Bucking ham.

The Guardian melaporkan, komentar itu disebarkan setelah pemimpin agama meminta Muslim Inggris tidak bepergian ke Suriah dan Irak di tengah-tengah kekhawatiran warga Mus lim yang akan jihad meninggalkan negaranya dan bergabung dalam aksi teror.

Sebuah surat terbuka yang ditandatangani lebih dari 100 imam dari berbagai latar belakang teologi dan kelompok budaya pun mendesak Muslim Inggris melanjutkan dukungan kepada warga di Suriah dan Irak  dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.

Surat ini dibuat selama bulan suci Ramadhan. Situasi inipun telah ditekankan oleh pejabat AS yang telah mengambil sejumlah langkah keamanan menyusul adanya ancaman teror.

Qari Mohammed Asim, imam di Masjid Leeds Makka, mengatakan, jumlah bencana kemanusian di Suriah dan meningkatnya kekerasan di Irak menciptakan berbagai respons yang belum pernah ada sebelumnya. rep:dessy suciati saputri ed: nur hasan murtiaji

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement