Jumat 25 Jul 2014 14:00 WIB

Milisi Pro-Rusia Miliki BUK

Red:

DONETSK — Rusia berjanji akan bekerja sama dengan tim investigasi internasional yang dipimpin Belanda untuk mengungkap jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada pekan lalu, Kamis (24/7). Duta Besar Rusia untuk Malaysia Liudmila Vorobyeva bersyukur penyelidikan itu dipimpin oleh Belanda, bukan Ukraina.

Namun, dia menyayangkan tuduhan yang mengarahkan Rusia seakan terlibat dalam jatuhnya pesawat itu. Vorobyeva juga membantah jika separatis pro-Moskow di Ukraina Timur memiliki senjata misil antipesawat buatan Rusia. "Para pemberontak tak memiliki pengetahuan untuk mengoperasikan itu," ujarnya. 

Sebelumnya, pejabat intelijen AS mengatakan, jika pemberontak pro-Rusia bertanggung jawab atas penembakan itu, separatis salah menembak sasaran. Mereka mengira MH17 merupakan pesawat militer Ukraina. Rusia, kata AS, terlibat dalam menyuplai senjata ke separatis.   

Dalam wawancara dengan Reuters, seorang pemimpin separatis pro-Rusia mengaku kelompoknya memiliki sistem rudal antipesawat BUK, Rabu (23/7). Ia juga mengatakan rudal tersebut adalah bertipe sama dengan yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17.

Alexander Khodakovsky, seorang komandan batalion Vostok, mengatakan, rudal antipesawat sistem BUK tersebut berasal dari Rusia. Dia menjelaskan, sistem rudal BUK dapat menembak jatuh pesawat di ketinggian yang cukup maksimal dan menghapus jejak dari pengirim rudal tersebut.

"Saya tahu BUK berasal dari Luhansk. Saat itu, saya diberi tahu BUK dari Luhansk datang di bawah bendera gerakan Republik Rakyat Luhansk (LNR)," ujarnya mengacu nama separatis di daerah itu.

Hanya, Khodakovsky menuduh pihak berwenang Ukraina sebagai dalang utama serangan. Ukraina mengetahui posisi sistem misil tersebut dan mencoba mengambinghitamkan separatis.  Ukraina menjatuhkan pesawat MH17 dengan jet tempur mereka.

Sementara, pemimpin pemberontak lainnya di Donetsk, Alexander Borodai, mengatakan, mereka tak memiliki BUK. Menurutnya, bukti yang ditunjukkan AS palsu. Pertempuran antara pasukan Ukraina dan milisi pro-Rusia kembali pecah pada Rabu. Kiev melaporkan dua pesawat militer mereka ditembak jatuh tak jauh dari lokasi penembakan MH17.

Di Amsterdam, Belanda menerima 40 peti yang berisi korban tewas dalam insiden tragis jatuhnya pesawat MH17, Rabu sore. Empat puluh mobil jenazah menuju Kota Hilversum, tempat proses identifikasi formal akan dimulai. Rencananya, dua pesawat akan kembali membawa para korban dan akan tiba di Eindhoven pada Kamis.  rep:dessy suciati saputri/c66 ed: teguh firmansyah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement