BAGHDAD - Kelompok radikal Suni Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berhasil memukul mundur pasukan Kurdi di dua kota utara Irak, Ahad (3/8). ISIS yang berganti nama menjadi Negara Islam (IS) merebut kembali Kota Zumar dan Sinjar serta sebuah ladang minyak.
Seperti dikutip Reuters, ini merupakan pertama kalinya ISIS berhasil memukul pasukan Kurdi, Peshmerga. Tak hanya dua kota tersebut, saksi mata dan pejabat Kurdi mengungkapkan, ISIS berhasil menguasai Kota Wana, dekat Bendungan Mosul.
Setelah ribuan pasukan Irak melarikan diri dari pertempuran di utara, milisi Syiah dan pasukan Syiah telah menjadi garda utama melawan gempuran ISIS. Kurdi yang memiliki tentara terpisah dari pemerintah pusat Irak menerjunkan pasukannya ke Kota Zumar pekan ini untuk menghadapi pemberontak. Menurut penduduk setempat, ISIS datang dari tiga arah menggunakan kendaraan bak terbuka yang berisikan senjata.
Foto:Khalid Mohammed/AP
Senin, Maret 30,Kebangkitan anggota berjaga di sebuah pos pemeriksaan di wilayah Azamiyah dari utara Baghdad, Irak.
Para militan kemudian mengibarkan benderanya di atas bangunan Zumar setelah menguasai kota itu. Ini merupakan ritual yang kerap dilakukan ISIS usai berhasil menguasai kota, selain tindakan eksekusi massal tahanan.
Pejabat di Perusahaan Minyak Utara mengatakan, ISIS telah mengambil alih ladang minyak Ain Zalah beserta kilang yang berada di dekatnya. Para pemberontak kini menguasai empat ladang minyak yang digunakan untuk membantu operasi mereka.
Dalam pernyataan di situsnya, ISIS mengatakan, anggotanya menewaskan puluhan tentara Kurdi dalam pertempuran selama 24 jam. Sebelum akhirnya menguasi Kota Zumar dan 12 desa. "Ratusan orang melarikan diri meninggalkan kendaraan dan senjata serta amunisi. Saudara kita telah menguasai banyak wilayah," ujar ISIS dalam pernyataannya. ISIS menjelaskan, para pejuang datang dari segitiga perbatasan, yakni Irak, Suriah, dan Turki.
Zumar merupakan pos Kurdi di barat laut Mosul yang sejatinya di bawah kontrol pemerintah pusat. Hanya saja diambil alih oleh Peshmerga pada bulan Juni. Pada Jumat lalu, 14 anggota Peshmerga dilaporkan tewas. Kabarnya salah satu korban adalah perwira senior angkatan Kurdi. Meski begitu, pejabat Kurdi mengungkapkan, Peshmerga telah membunuh sekitar 100 orang dari ISIS serta menangkap 38 pemberontak.
ISIS menguasai menguasai kota-kota besar di utara Irak, termasuk Mosul. Di Mosul mereka menghancurkan beragam situs sejarah yang dianggap tak sesuai dengan ajaran Islam. ISIS juga menguasai sejumlah wilayah penting di barat.
Pemberontak kini mengincar Ibu Kota Baghdad. Meski langkah mereka terhenti di Kota Samarra yang terletak sekitar 100 kilometer dari ibu kota. Menurut Reuters, ISIS mencoba meraih kota-kota strategis dengan ladang minyak serta jalur perbatasan di Suriah.
Dengan begitu mereka dapat mudah menarik pasukannya sewaktu-waktu. ISIS juga leluasa menyuplai senjata ke anggota. Begitu mudahnya ISIS merebut kota-kota di utara tak terlepas dari lemahnya pemerintahan Syiah yang digawangi oleh Perdana Menteri Nuri Maliki. PM Maliki yang terus berusaha meraih jabatan paruh ketiganya dianggap bersikap diskriminatif terhadap minoritas Suni.
Tindakan ini turut memicu aksi-aksi teror terhadap komunitas Syiah di negara itu. Sebaliknya, pemerintah otonomi Kurdi tak mau menyia-nyiakan melemahnya pemerintahan pusat. Mereka terus mencari celah untuk memisahkan diri dari Irak.
Tak lama setelah ISIS menduduki sejumlah, pasukan Kurdi menguasai dua ladang minyak di utara Irak dan mengambil alih dari tangan perusahaan negara. Pada Juli, politisi Kurdi mengakhiri partipasi mereka dalam pemerintahan sementara Irak. Ini setelah Maliki menuduh Kurdi sengaja mengizinkan "teroris" untuk tetap berada di Arbil, ibu kota wilayah Kurdistan. Wacara referendum pun dilontarkan otoritas Kurdi untuk menentukan nasib mereka ke depan. Sementara politisi Kurdi di Baghdad meminta agar Maliki mundur tak lagi menyalonkan diri.
Kehadirian ISIS yang mendeklarasikan diri sebagai Khilafah juga membuat takut sejumlah negara lain. Sebanyak delapan tentara Lebanon tewas di kota Suni, Arsal yang berbatasan dengan Suriah. Mereka tewas dalam pertempuran melawan militan.
Pejabat keamanan Lebanon mengatakan, 11 militan dan tiga warga sipil juga tewas. Sementara, 16 tentara Lebanon dilaporkan disandera. Para pemberontak terdiri dari anggota Alqaidah cabang Suriah serta personel ISIS. rep:ap/reuters/c91 ed: teguh firmansyah