JENEWA -Palang Merah Internasional (ICRC) berusaha menjembati Ukraina dan Rusia terkait pengiriman bantuan ke Ukraina Timur. Kepala Operasi ICRC untuk Eropa dan Asia Tengah Laurent Corbaz terbang ke Kiev dan Moskow untuk membahas persoalan itu.
Corbaz meninggalkan markas ICRC di Jenewa, Swiss, pada Kamis (14/8)."Corbaz akan menekankan peran kemanusiaan ICRC dan pengiriman bantuan itu mestinya tak dipolitisasi," kata Juru Bicara ICRC Anastasia Isyuk.Prosedur melintasi perbatasan dan pemeriksaan bea cukai juga harus diselesaikan.
Dua belah pihak, kata Isyuk, dituntut menyepakati prosedur yang ada. Ia enggan menjawab kemungkinan konvoi bantuan melintasi perbatasan kota yang dikuasai kelompok perlawanan Ukraina.
Komentar masalah itu, ujar Isyuk, baru akan dilakukan setelah Ukraina maupun Rusia mencapai kesepakatan. Ia menam bahkan, Palang Merah Ukraina tetap menjadi mitra utama. Terutama, dalam distribusi bantuan kemanusiaan di negeri itu.
Termasuk, di wilayah yang kini menjadi basis kelompok perlawanan yang didukung Rusia. Di antaranya, Donetsk dan Luhansk. ICRC mengaku, telah menerima gambaran mengenai isi truk. Di antaranya, makanan dan air bersih.
Meski demikian, mereka menyatakan perlu daftar lengkap sebelum mengambil bagian dalam upaya distribusi. Mereka juga minta jaminan keamanan bagi stafnya.
Seorang saksi mata mengungkapkan, konvoi bantuan Rusia, sebanyak 280 truk, beriringan melalui Rusia selatan menuju Rosto von-Don.
Rostov merupakan kota yang berde katan dengan wilayah yang dikuasai kelompok perlawanan di Ukraina Timur. Rostov berjarak sekitar 60 km dari perbatasan Ukraina.
Pertentangan antara kedua negara membuat konvoi ini kebingungan menentukan tujuan akhir. Wall Street Journal, Rabu (13/8) melaporkan, Pemerintah Ukraiana masih kebingungan menangani 282 truk Rusia yang membawa bantuan Ukraina Timur. Kebingungan muncul, sebab pertempuran terus terjadi di wilayah tersebut.
Kiev dan Barat khawatir truk bantuan Rusia membawa pasukan atau senjata untuk kelompok perlawanan. Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yat senyuk mengatakan, Kiev akan menerima bantuan hanya dari ICRC. Senada dengan Yatsenyuk, Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov menyatakan, truk Rusia tak akan diizinkan menyeberang ke Ukraina."Sinisme Rusia tak mengenal batas. Pertama, memasok tank, rudal, teroris, bandit bersenjata, kemudian mengirimkan air dan garam," kata Yat senyuk.
Kemarin, serangan terjadi ke Donestk yang menjadi salah satu basis kelompok perlawanan. Laman resmi mereka Novo rossiyamenyatakan, pasukan Ukraina menggempur daerah Leninsky, Donetsk. Beberapa hari sebelumnya, mereka mela kukan serangan yang sama. rep:Gita Amanda/ap/reuters, ed: ferry kisihandi