Sabtu 16 Aug 2014 16:00 WIB

Perkosaan Permalukan India

Red: operator

NEW DELHI -Kasus-kasus perkosaan benar-benar mempermalukan India. Pernyataan ini disampaikan Narendra Modi dalam pidato kenegaraan pertama sebagai perdana menteri negeri itu.

Dalam pidato untuk memperingati Hari Kemerdekaan India tersebut, Modi meminta para orang tua untuk menjaga dan bertanggung jawab atas anak-anak mereka. Orang tua, menurutnya, sejak dini harus menunjukkan hal-hal yang benar dan salah kepada mereka.

Pernyataan tersebut disampaikan terkait marak nya kasus kejahatan seksual terhadap perempuan di India. Berbicara di Benteng Merah, Modi mengatakan, meningkatnya kasus pemerkosaan telah mencoreng dan mempermalukan India di mata internasional.

"Saat kami mendengar tentang perkosaan ini, kepala kami seperti digantung oleh rasa malu," ujar Modi, seperti dilansir BBC, Jumat (15/8).

Kasus kekerasan seksual di India menyeruak sejak insiden pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi pada Desember 2012. Mahasiswi berusia 23 tahun itu diperkosa oleh sekelompok pria di sebuah bus di New Delhi.

Peristiwa tersebut mendorong India mengeluarkan undang-undang baru yang lebih keras ter kait pemerkosaan. Meski begitu, angka kekerasan seksual tetap tinggi, termasuk sejumlah serangan kepada wisatawan asing.

Modi mengungkapkan, seorang pemerkosa pastilah memiliki orang tua. Karena itu, menjadi tanggung jawab setiap orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka. "Ini merupakan tanggung jawab orang tua untuk menghentikan mereka sebelum memilih jalan yang salah," katanya.

Dalam pidatonya, Modi juga berjanji memba ngun toilet di setiap sekolah di India. Ia pun meminta anggota parlemen dan pengusaha untuk membantu membangun toilet tersebut yang utamanya ditujukan bagi anak perempuan.

Modi juga menyampaikan rencananya untuk mengubah India menjadi pusat manufaktur, dan mengalihkan orientasinya dari bisnis berbasis impor ke ekspor. Ia pun berjanji menyediakan akun rekening bank kepada semua warga secara cuma-cuma.

Sebab, menurutnya, hampir 40 persen warga India memiliki akses yang terbatas pada layanan keuang an. Ini membuat mereka banyak terlilit utang kepada rentenir.

Modi menyampaikan pidatonya tanpa membaca teks, yang sebenarnya telah dipersiapkan. Untuk pertama kalinya, selama bertahun-tahun, seorang perda na menteri tak berdiri di belakang mimbar antipeluru.

India Todaymelaporkan, Pemerintah New Delhi berupaya menyelenggarakan perayaan Hari Kemerdekaan ke-68 India secara mengesankan. Untuk itu, ibu kota India ini dihiasi 4.000 bendera dan 60 ri bu balon. Banyak bundaran terkenal di kota ini dihiasi bunga-bunga, termasuk bendera triwarna India yang terbuat dari bunga. rep:Gita Amanda/reuters, ed: wachidah handasah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement