Jumat 05 Sep 2014 19:30 WIB

Alqaidah Membidik India

Red: operator

Zawahiri meyakini, akan mampu menyatukan umat Islam yang terpecah.

DUBAI -Alqaidah memperluas peng aruhnya ke India. Pemimpin Alqaidah Ayman al-Zawahiri pada Rabu (3/9)

mengumumkan pembentukan cabang di negara tersebut. Selain menerapkan aturan Islam, Alqaidah akan mengibarkan jihad di seluruh Asia Selatan.

Zawahiri menegaskan hal itu dalam video berdurasi 55 menit. Video dibuka dengan ceramah sang pendiri Alqaidah, Usamah bin Ladin. Lalu, terlihat peta satelit Asia, Timur Tengah, India, dan Afrika. Tak lama berselang, muncul sosok Zawahiri berkaca mata dan berserban putih.

Ia mendorong umat berjihad melawan musuh Islam. Umat juga diminta membebaskan tanah mereka dari penjajahan, mengembalikan kedaulatan, dan meng hidupkan kekhalifahan.

Keberadaan Alqaidah di India ia yakini sebagai kabar gembira bagi Muslim Myan mar, Bangladesh, Assam, Gujarat, Ahmedabad, dan Kashmir. Kelompok ini bertekad membebaskan Muslim di wi layah-wilayah tersebut dari penindasan dan ketidakadilan.

"Kekuatan baru di anak benua ini kelak menyatukan Muslim yang terpecah,''kata Zawahiri. Selama ini, Alqaidah mem bangun kekuatan di Afghanistan dan Pakistan. Namun, sekarang mereka juga ber juang untuk Muslim di India, Myanmar, dan Bangladesh.

Alqaidah di India tak dibangun dalam sehari. Sebaliknya, ungkap Zawahiri, ini merupakan buah dari upaya menghimpun para mujahidin dalam dua hingga tiga tahun terakhir. Ia juga mengingatkan anggota Alqaidah tak menyerang warga lokal.

Video pernyataan Zawahiri dibuat divisi media Alqaidah, As-Sahab Media Foun dation. Laman berita Aljazirahmelaporkan, video ini telah tersebar luas di forum onlinepara mujahid. Pernyataan Zawahiri menjadi tantangan bagi Perdana Menteri Narendra Modi.Ia telah lama menghadapi kritik karena berdiam diri atas sejumlah insiden anti-Muslim. Ia sosok yang dibenci kelompok Islam karena dianggap dalang kerusuhan Negara Bagian Gujarat pada 2002.

Saat itu, ia menjadi kepala pemerintahan di Gujarat.Kerusuhan tersebut menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas, mayoritas kor bannya Muslim. Modi juga dianggap belum mampu mewujudkan hubungan baik antara Muslim dan Hindu di India.Muslim India berjumlah 15 persen dari populasi atau sekitar 175 juta jiwa.

Pemerintah India meyakini, video Zawahiri asli. Pada Kamis (4/9) mereka meng gelar pertemuan membahas pengumuman Alqaidah. Sejumlah negara bagian di minta meningkatkan kewaspadaan. "Masalah ini kami anggap serius," ujar se orang pejabat India.

Biasanya, pasukan India bersiaga atas kemungkinan serangan kelompok militan lokal atau anti-India yang berbasis di Pakistan. Belum diketahui langkah yang ditempuh India menghadapi Alqaidah. Mereka belum mempunyai bukti keberadaan Alqaidah.

"Kami dalam keadaan siaga merespons video Alqaidah. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah pusat,'' kata SK Nanda, pejabat senior Gujarat. Pemerintah di Gujarat mengaktifkan jaringan informan di beberapa daerah yang rentan ke amanan.

Salah satunya, Ahmedabab, kota utama di Gujarat yang berbatasan dengan Pakistan. Negara bagian lainnya adalah As sam.

Dua tahun lalu, terjadi pembantaian terhadap Muslim di Assam. Intelijen mulai dikerahkan untuk mengantisipasi ancaman.

Menurut seorang polisi senior, sejak 2000 Gujarat masuk dalam daftar sasaran organisasi militan, termasuk Alqaidah.

"Ancaman bagi Gujarat semakin besar, apalagi sekarang Narendra Modi menjadi perdana menteri.''Sementara, intelijen di Kashmir mengungkapkan, belum menemukan jejak Alqaidah di wilayah Himalaya yang berbatasan dengan Pakistan dan Cina itu. rep:c91/ap/reuters, ed:ferry kisihandi

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement