Jumat 12 Sep 2014 14:00 WIB

India Kewalahan Hadapi Banjir

Red:

NEW DELHI – Korban banjir di wilayah Kashmir, India masih bertambah. Tim penyelamat bahkan harus mengumpulkan mayat perempuan dan anak-anak yang mengapung di jalan, Kamis (11/9). Banjir di Kashmir yang masuk India dan Pakistan telah menyebabkan 450 orang tewas.

Kota yang paling berat dihantam banjir adalah Srinagar, India.’’Beberapa tentara angkatan udara melihat mayat perempuan dan anak-anak mengapung. Kami berusaha mengumpulkan mayat itu,’’ kata pejabat Kepolisian Srinagar Faizal Wani.

Menurut Wani, korban selamat dipindahkan ke rumah sakit lapangan dan tenda penampungan. Hampir 100 ribu orang berhasil diselamatkan oleh militer. Selain berada di tenda penampungan, sejumlah korban mencari perlindungan di masjid-masjid.

Polisi menjelaskan, warga Srinagar ada yang terperangkap di atap-atap rumah mereka akibat meluapnya air dari Sungai Jhelum. Sungai ini juga mengalir ke Kashmir yang masuk Pakistan. Lalu air bergerak ke Sungai Indus dan mengakibatkan banjir.

Di Srinagar, sebanyak 220 orang tewas akibat banjir. Kota berpenduduk 1 juta orang ini dikelilingi pegunungan dan Danau Dal. Bencana yang menimpa penduduk Srinagar akan berangsur sirna jika banjir benar-benar telah surut.

Basharat Peer, jurnalis dan penulis buku tentang konflik Kashmir yang menjadi relawan di Srinagar mengatakan, respons terhadap bencana banjir ini buruk. ‘’Ini benar-benar salah kelola. Mengapa kebutuhan pokok untuk korban masih belum tersedia?’’tanyanya

Ada ribuan orang yang masih mencari sanak keluarganya. Tak ada air bersih untuk minum. Tak ada pula obat dan makanan untuk anak-anak. India menyatakan kewalahan menghadapi banjir ini. Perdana Menteri India Narendra Modi akan melakukan pertemuan darurat.

‘’Kami kaget melihat surga kami telah hancur. Penanganan bencana belum kami lakukan dengan baik,’’ kata seorang pejabat senior di Kementerian Dalam Negeri India. Di Pakistan, warga yang tewas akibat banjir sebanyak 257 orang. Tapi jumlah ini bisa meningkat.

Banjir berdampak pada setengah juta orang di Pakistan. Lahan pertanian rusak karena tergenang air.  rep:gita amanda/reuters ed: ferry kisihandi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement