REDIPUGLIA — Konflik yang berlangsung di seantero dunia sekarang ini dapat memicu Perang Dunia III. Paus Fransiskus menyatakan perdagangan senjata dan terorisme menyebabkan kehancuran dan kematian.

Paus menegaskan hal ini dalam kunjungan ke sebuah monumen perang yang menjadi lokasi pemakaman 100 ribu tentara yang tewas pada Perang Dunia I, Sabtu (13/9). Umat manusia, katanya, harus merenungkan konflik yang merebak sekarang. Inilah saatnya.

"Perang merupakan sebuah kegilaan," ujar Paus. Bahkan sekarang, setelah munculnya perang kedua, barangkali seseorang bisa menyatakan kemungkinan munculnya perang ketiga. Satu pihak melakukan kejahatan, pembantaian, dan perusakan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Paus berulang kali mendesak diakhirinya konflik di beberapa negara. Di antaranya, konflik di Ukraina, Irak, Suriah, Gaza, dan sejumlah negara Afrika. "Perang itu tak masuk akal," katanya.

Satu-satunya rencana dalam perang, yakni membawa kerusakan. Lalu, perang terus berkembang menghadirkan kehancuran. Ketamakan, intoleransi, haus akan kekuasaan pun mengiringi peperangan. Inilah motif-motif yang mendasari perang.

Terkadang, orang-orang melakukan pembenaran perang dengan sebuah ideologi. Ia mengecam perang yang mengatasnamakan Tuhan. Menurutnya, komunitas internasional sah menggunakan kekuatan untuk menghentikan agresi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).  rep:dessy suciati saputri/ap/reuters ed: ferry kisihandi

Ikuti Whatsapp Channel Republika