Sabtu 20 Sep 2014 13:34 WIB

Australia Tingkatkan Keamanan

Red: operator

SYDNEY -Politikus dan gedung Pemerintahan Australia menjadi target serangan kelompok militan. Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengungkapkan informasi intelijen ini pada Jumat (19/9), sehari setelah 800 polisi mengepung Sydney dan Brisbane.

Dalam penggerebekan di kedua kota itu, polisi menangkap 15 tersangka yang terlibat kelompok militan. Mereka terpengaruh radikalisme yang berkembang di Irak dan Suriah. ''Kami meningkatkan keamanan gedung parlemen di Canberra,'' ujar Abbott.

Terdapat keterkaitan erat antara warga Australia yang berperang dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan jaringan pendukungnya di Australia. Ia menjelaskan, gedung parlemen menjadi bahan pembicaraan kelompok militan itu.Tak diketahui secara spesifik siapa saja politikus dan pejabat Pemerintah Australia yang mereka targetkan. Namun intinya, keamanan para pejabat pemerintahan dan anggota parlemen sangat rentan.

Setidaknya ada 100 warga Australia yang berada di Timur Tengah, termasuk yang bergabung dengan ISIS. Jumlahnya naik tajam dalam beberapa bulan terakhir. Abbott memperkirakan 20 di antaranya telah kembali ke Australia. Mereka berpotensi menebar ancaman.

Muslim Australia meminta pemerintah berhati-hati. Jangan sampai mereka membuat generalisasi.Pada Kamis (18/9) malam, Muslim Lakemba, Sydney, berunjuk rasa.

Mereka mengeluhkan penggerebekan dan undang-undang keaman an baru yang menyasar ekstremis.Menurut mereka, kebijakan kea manan pemerintah itu justru fokusnya pada komunitas Muslim.

Senator oposisi dari Partai Hijau, Christine Milne juga mengingatkan, kebijakan pemerintah bisa membuat komunitas Muslim terasing dan radikal.`'Kita harus menjamin komunitas Muslim tak merasa disisihkan dan ditolak karena agamanya,''ujar Milne.

Secara terpisah, Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan, Alqaidah berusaha merekrut anggota dari India. Namun, ia yakin komunitas Muslim tak tertarik. Ia memuji Muslim yang berkomitmen pada negaranya dan mengabaikan Alqaidah.

Awal bulan lalu, Alqaidah meng umumkan pembentukan cabang di India. Mereka membangun jaringan Asia Selatan. `'Muslim India akan hidup dan mati untuk India. Mereka tak menginginkan hal buruk bagi negaranya,'' ujar Modi kepada CNN. rep:c91/ap/reuters, ed: ferry kisihandi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement