Ahad 28 Sep 2014 12:20 WIB

Bombardir untuk ISIS

Red: operator

Pola serangan udara AS mirip aksi serupa di Irak.

DEIR EL-ZOUR -Menginjak hari kelima, pasukan udara AS meluncurkan gelombang serangan bom terbaru terhadap kelompok Ne gara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah. "Saya dapat mengonfirmasikan operasi udara AS sedang berlangsung di Suriah,"kata pejabat senior pertahanan AS yang enggan diungkap jati dirinya.

Serangan udara AS telah meng hancurkan empat tank milik ISIS di provinsi Suriah timur, Deir el-Zour. Hal itu terjadi pada ma lam keempat pengeboman di Suriah. Setidaknya, ada 10 serangan udara dilakukan di Irak dan Suriah yang menargetkan kelompok ekstremis itu.

 

 

 

 

 

 

 

Foto:APfoto

Seperti yang dilansir oleh The Guardian, pengumuman dari komando pusat AS datang beberapa jam setelah kelompok pengawas yang berbasis di Inggris, Observa torium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan basis ISIS dan ladang minyaknya telah terpukul dalam serangan mendadak semalam.

Mereka juga mengatakan, sedikitnya 31 ledakan terdengar di Provinsi Raqqa yang merupakan kubu ISIS. Belum diketahui jumlah korban akibat serangan. Kelompok pemantau mengatakan, pesawat tempur juga telah menyerang wilayah timur di kota gurun Palmyra, Provinsi Homs.

Militer AS mengatakan bahwa serangan di Irak itu menyapu bersih tiga Humvee serta kendaraan lain milik ISIS. Hal itu dilakukan dengan lima serangan udara di Kirkuk di utara. Sementara, serangan udara di barat Baghdad menghancurkan tempat penjagaan, kendaraan bersenjata, dan bunker.

Tak hanya itu, serangan udara dari pasukan yang tergabung dari koalisi internasional bentukan AS berhasil menghantam kelompok radikal ISIS di Kobane yang terletak antara Suriah dan dekat perbatasan Turki, seperti dilaporkan BBC, Sabtu (27/9). Namun, belum ada konfirmasi soal jumlah korban maupun informasi detail lain.

Serangan udara lain menghan cur kan empat kendaraan bersenjata, simpul perintah dan kontrol ISIS, serta sebuah pos pemeriksaan di Qaim, utara-barat Irak, dekat perbatasan Suriah. Ada pula tiga serangan di Deir al-Zour, Su riah timur. AS juga telah menja tuh kan bom ke pangkalan kelompok sempalan Alqaidah di Irak sejak bulan lalu.

Hampir seluruh kawasan Deirel-Zour yang berbatasan dengan Irak dikendalikan oleh militan ISIS. Tempat itu merupakan pro vinsi penghasil minyak utama sebelum konflik Suriah dimulai lebih dari tiga tahun yang lalu. Minyak telah menjadi sumber utama pendapatan bagi militan ISIS.

Serangan udara pada Kamis me nargetkan kilang yang dikendalikan oleh kelompok itu.Darurat Sebelumnya, Kepala Angkatan Bersenjata AS Gen Martin Dempsey mengatakan, saat ini ISIS tengah dalam kondisi darurat akibat serangan udara di Suriah. Akan te tapi, serangan udara saja tidak cukup untuk menghancurkan mereka.

Dempsey melanjutkan, solusi politik dan operasi darat akan sangat diperlukan di Irak dan Suriah. Dan, saat ini sekitar 15 ribu pejuang ditarik dari oposisi Suriah yang moderat lantaran kekuatan tersebut akan sangat dibutuhkan di daratan Suriah.

"Tak ayal, misi serangan udara tersebut sekarang mirip dengan serangan udara AS di Irak dengan `terus-menerus mendekati' operasi penerbangan tempur di Suriah,"kata pejabat senior pertahanan itu seperti dilansir Antara.

Militer AS Komando Pusat yang memimpin pasukan Amerika di Timur Tengah tidak mengeluarkan perincian serangan udara terkini itu.

Kepala Pentagon Chuck Hagel mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur koalisi AS dan Arab telah melakukan lebih dari 40 serangan bom pada pekan ini terhadap kelompok tersebut.Ini termasuk serangan terhadap kilang mi nyak yang dikuasai mereka.

"Di kom binasikan dengan upaya ber kelanjutan kami di Irak, serangan ini akan terus mencegah kebebasan bergerak kelompok ISIS dan menantang kemampuannya untuk merencanakan, mengarahkan, dan mempertahankan operasinya," kata Hagel. rep:Dessy Suciati Saputri/Gita Amandac/69, ed:endah hapsari

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement