Selasa 07 Oct 2014 16:00 WIB

Pegawai Pemerintah Hong Kong Kembali Bekerja

Red:

HONG KONG – Pegawai pemerintah kembali bekerja setelah lebih dari sepekan terhalang aksi massa, Senin (6/10). Aktivis prodemokrasi Hong Kong mengizinkan mereka melewati barikade mereka menuju kompleks utama kantor pemerintah di Distrik Tamar. 

Sepanjang aksi, massa memblokade jalan menuju kantor pemerintahan termasuk ke kantor Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying. Mereka menuntut penegakkan demokrasi dan mendesak Leung mundur dari jabatannya.

Hung, pegawai pemerintah, memperoleh pemberitahuan ia harus sudah bekerja lagi seperti biasa. ‘’Situasinya sekarang lebih baik dibandingkan sebelumnya,’’ kata Hung. Hanya ada seratus pengunjuk rasa yang bertahan di jalan menuju kompleks kantor pemerintah.

Semula aktivis yang tergabung dalam Occupy Central, mencapai ribuan orang. Sepanjang Ahad (5/10) malam sebagian dari mereka memutuskan untuk pulang. Sejumlah bank yang selama unjuk rasa tutup, pada Senin mulai buka seperti biasa.

Keputusan aktivis untuk membuka blokade, memenuhi tuntutan pemerintah. Mereka menghendaki jalanan bersih agar pegawai tak terhalang memberikan layanan publik. Kini, tinggal seberapa kuat massa prodemokrasi bertahan dalam aksinya.

Belum terlihat indikasi adanya pembicaraan antara mereka dengan kepala eksekutif Hong Kong. Radio RTHK, melaporkan pimpinan kelompok mahasiswa bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah di Universitas Hong Kong, pada Ahad (5/10) tengah malam.

Sayangnya, belum jelas kesepakatan seperti apa yang mereka capai dalam pertemuan itu. ‘’Belum tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak dalam dialog itu,’’ kata Wakil Sekretaris Hong Kong Federatio of Students Lester Shum.

Jika pemerintah memaksa agar seluruh jalanan bersih dari aksi massa atau menggunakan kekuatan aparat keamanan, kata Shum, tentu tak ada dialog yang terwujud. Tang Sin-tung, pelajar berusia 16 tahun, menyatakan, setiap orang siap menahan diri.

Tang beralasan, tak ada seorang pun yang menghendaki terjadinya konflik berdarah. Ribuan mahasiswa dan pelajar, ungkap dia, berencana turun lagi ke jalan kalau pemerintah tak merespons desakan pembicaraan langsung.

Aljazirah menyatakan, para rektor dan kepala sekolah meminta mahasiswa dan pelajar menghentikan demonstrasi. Mereka diharapkan datang lagi ke kelas-kelas yang ditinggalkan lalu mulai menjalankan aktivitas belajar seperti semula.

Ekonom Bank ANZ, memperkirakan kebuntuan politik di Hong Kong mempengaruhi bisnis dan kepercayaan konsumen. Padahal selama ini, Hong Kong merupakan salah satu gerbang internasional bagi penanam modal ke Cina.  rep:dessy suciaty saputri/reuters ed: ferry kisihandi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement