MADRID — Otoritas kesehatan Madrid, Spanyol, mengarantina empat orang yang diduga melakukan kontak dengan perawat yang telah positif tertular ebola. Termasuk, suami perawat yang kini berada di ruang isolasi untuk mengantisipasi meluasnya ebola.
Satu lainnya adalah pekerja kesehatan. Ia diare, tetapi tak mengalami demam. Kepala Rumah Sakit Carlos III, Spanyol, Rafael Perez-Santamaria menyatakan, orang terakhir yang dirawat adalah warga Spanyol yang pernah bepergian ke Nigeria.
Penyelidikan mengenai penularan sedang berjalan. Santamaria mengungkapkan, kasus ebola ini mengejutkan, padahal protokol penanganan ebola berjalan. "Sekarang kami memperbarui dan meningkatkan protokol itu," katanya, Selasa (7/10).
Perawat yang bernama Teresa Romero Ramos (40 tahun) tertular ebola setelah menangani seorang misionaris yang dipulangkan dari Sierra Leone. Misionaris yang menderita ebola itu akhirnya meninggal dunia bulan lalu.
Ia pernah menggantikan popok dan mengumpulkan barang-barang pasien setelah meninggal. Pada Senin (6/10), perawat diagnosis menyebutkan ia positif ebola. Sehari kemudian, pihak Rumah Sakit Alcorcon menyatakan kondisi pasien stabil.
Dokter memberikan antibodi berjenis sama seperti untuk pasien ebola sebelumnya. Untuk mengantisipasi penyebaran, semua yang berkaitan dengan perawat itu dilacak. Otoritas kesehatan mengobersevasi lebih dari 50 orang.
"Prioritas kami adalah mencegah risiko penularan ebola kepada orang lain," ujar Fernando Simon, koordinator tanggap darurat ebola di Madrid. Pemerintah belum mengisolasi mereka, tetapi suhu tubuhnya dicek dua kali sehari.
Pengadilan pun mengeluarkan perintah mematikan anjing milik perawat. Pemerintah lokal di Madrid keberatan dengan surat perintah itu sebab tak ada dasar yang menyatakan anjing terinfeksi dapat menularkannya ke manusia.
Sejumlah artikel di jurnal kesehatan menjelaskan, anjing dapat terinfeksi ebola tanpa terlihat gejala-gejalanya seperti yang terjadi pada manusia. Meski demikian, belum jelas apakah anjing itu dapat menularkan ebola atau tidak kepada manusia.
Para pekerja kesehatan mengeluhkan kurangnya pelatihan dan perlengkapan menghadapi ebola ini. Kekhawatiran melanda pelaku industri pariwisata. Nilai saham maskapai penerbangan dan jaringan hotel turun dalam perdagangan pada Selasa (7/10).
Spanyol merupakan tujuan wisata besar kedua di Eropa setelah Prancis. Para investor khawatir ebola membuat wisatawan takut berlibur ke Spanyol. Mereka berharap tak banyak dampak buruk dari penyebaran ebola di Madrid. Komite Keselamatan Kesehatan Uni Eropa (UE) bertemu pada Rabu (8/10) membahas kasus ebola di Spanyol. Agenda utamanya mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan ebola dapat menular ke staf-staf medis. Potensi ini juga bisa mewujud di negara maju dengan sistem layanan kesehatan modern.rep:gita amanda/ap/reuters ed: ferry kisihandi