BEIJING -- Terbaliknya kapal feri Eastern Star di Sungai Yangtze, Cina, membuat sebagian besar penumpangnya terperangkap, Selasa (2/6). Kapal membawa 458 orang termasuk awak kapal dan pekerja travel. Sebagian besar penumpang adalah manula berusia antara 50-80 tahun yang sedang berwisata.
Kantor berita Cina, Xinhua, melaporkan, tim penyelamat mendengar orang-orang di dalam kapal berteriak minta tolong. Sebuah siaran dari stasiun televisi lokal memperlihatkan bahwa seorang pria dan wanita berusia 65 tahun masih bisa diselamatkan setelah kapal terbalik lebih dari 12 jam. Penyelam menarik mereka keluar dari kapal.
Kapal yang dalam bahasa Cina bernama Dongfangzhixing itu terbalik karena topan pada Senin (1/6) malam. Hingga Selasa sore, pihak berwenang masih berusaha membuka jalan bagi penumpang yang terperangkap. Tim penyelamat memutuskan untuk memotong lambung kapal yang kini berada di permukaan air. Kapal tersebut diperkirakan berada di kedalaman hingga 15 meter.
Sebanyak 14 penumpang berhasil diselamatkan termasuk kapten dan kepala bagian mesin kapal. Sementara lima orang ditemukan dalam keadaan tewas. Korban menderita luka kecil dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Kapten dan kepala bagian mesin kapal ditanggap oleh polisi untuk keperluan interogasi. Kapten mengatakan kapal tenggelam karena terjebak angin topan. ''Kapal langsung tenggelam dan terbalik,'' katanya.
Harian Cina, People's Daily, menyebut kapal tenggelam dalam dua menit. Kapal tersebut tidak mengirimkan tanda bahaya sebelum tenggelam. People's Daily merilis nama-nama penumpang kapal. Mereka berusia antara tiga hingga lebih dari 80 tahun.
Jika jumlah korban tewas meningkat, maka ini akan menjadi bencana feri terbesar melebihi feri Sewol di Korea Selatan. Tragedi Sewol menewaskan 304 orang pada April 2014, sebagian besar merupakan anak-anak yang juga sedang berwisata.
Presiden Cina Xi Jinping meminta semua pihak memaksimalkan upaya penyelamatan. Sementara, Perdana Menteri Cina Li Keqiang datang ke dekat lokasi kejadian di pusat provinsi Hubei untuk memantau situasi.
Keluarga penumpang tampak campur aduk melihat berita dan upaya penyelamatan. Mereka berkumpul di depan agen wisata di Shanghai. Mereka berusaha meminta informasi terkait keluarga mereka tetapi kantor wisata tutup.
Xinhua melaporkan, hasil investigasi awal menyebut kapal tersebut kelebihan muatan tetapi menyediakan jaket penyelamat yang cukup untuk semua penumpang. Semua korban selamat diangkat dalam keadaan menggunakan jaket penyelamatan.
Tujuh orang penumpang juga berhasil berenang ke tepian untuk membunyikan alarm. Lebih dari 1.000 polisi dan 40 perahu langsung dikerahkan untuk upaya penyelamatan.
Kantor berita Sina melaporkan, seorang pria menangis histeris di depan pintu kantor agen wisata Shanghai. ''Ayah, Ibu, seharusnya aku tidak membiarkan kalian pergi liburan,'' katanya sambil menangis.
Keluarga korban yang lain, Huang Yan, mengatakan, suami dan ayah mertuanya berada di kapal. ''Mengapa kapten kapal selamat dan meninggalkan kapal padahal penumpang lain masih hilang?'' katanya
Eastern Star sebenarnya mampu mengangkut hingga lebih dari 500 orang. Kapal tersebut bertujuan Kota Chongqing dari Nanjing, ibu kota provinsi timur Jiangsu. rep: Lida Puspaningtyas reuters ed: Yeyen Rostiyani