Ahad 10 Jan 2016 13:00 WIB

Korut Tantang Perang

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Korut Tantang Perang

LIDA PUSPANINGTYAS 

Korea Selatan dinilai iri atas keberhasilan uji coba bom hidrogen Korea Utara. 

SEOUL -- Korea Utara (Korut) menantang perang Korea Selatan (Korsel), Sabtu (9/1), setelah siaran propaganda anti-Pyongyang kembali dikuman dangkan di perbatasan kedua negara.

Siaran propaganda anti-Pyongyang itu berisi ancaman kekerasan dan kritik terhadap kepemimpinan otoritas Korut. Tidak ketinggalan juga Korsel menyiarkan lagu-lagu K-pop. Siaran bernuansakan propagan da itu kembali diperdengarkan pada Jumat (8/1), setelah lima bulan absen. Siaran sebelumnya dilakukan pada Agustus 2015 se telah 11 tahun absen.

Pyongyang tidak pernah terima dengan setiap siaran yang diperde ngarkan Seoul di perbatasan. Con - toh nya, pada siaran Agustus 2015, dampaknya adalah terjadi baku tembak di antara kedua Korea. Kali ini, mereka menyebut siaran tersebut sebagai hal yang sama saja dengan menantang perang berkobar. 

Berbicara di Kim Il Sung Square, Pyongyang, seorang petinggi Korut mengatakan, siaran propaganda Korsel telah mendorong Semenanjung Korea pada pecahnya perang.

Menurut sekretaris partai pekerja, Kim Ki-nan, Korsel sebenarnya iri dengan kesuksesan Korut dalam uji coba bom hidrogen yang digelar negara tersebut, beberapa waktu sebelumnya.

\"Mereka iri atas keberhasilan BomH kita. Amerika Serikat (AS)

dan pengikutnya menggiring situasinya ke peperangan,\" kata Kim Kinan saat pawai pada Jumat. 

Media setempat memublikasikan gambar pawai ribuan orang yang berkumpul di pusat Pyongyang, Jumat itu. Mereka memegang spanduk yang mengeluelukan pemimpin mereka, Kim Jong Un, yang juga tengah berulang tahun pada hari yang sama. 

Siaran propaganda yang dilancarkan Korsel tersebut berasal dari pengeras suara yang dipasang begitu keras di perbatasan kedua negara.

Sua ranya bahkan dapat didengar hingga sejauh 10 kilometer ke Korut pada siang hari. Pada malam hari, suaranya bisa lebih keras dua kali lipat.

Kesiapan Korsel Pasukan Korsel di 10 titik pengeras suara perbatasan yang menyiar kan propaganda mengatakan, mereka telah ada dalam tahap siaga tertinggi. Meski diakui, belum ada pergerakan militer dari Korut. 

Kantor berita Yonhap mengatakan, Seoul telah mengerahkan rudal, artileri, dan sistem persen jata - annya ke perbatasan. Mengenai hal ini, Kementerian Pertahanan Korsel tidak memberikan konfirmasinya.

Seusai dikumandangkannya pengumuman tantangan perang tersebut, kondisi perbatasan kedua negara tampak tegang. Responsnya adalah Korsel telah memblokir akses warga sipil ke observatorium wisata dan lokasi lainnya di sepanjang perbatasan.

Otoritas Kota Paju, Korsel, pada Sabtu, mengatakan, Dora Observatory yang berada di zona demiliterisasi, juga museum dari terowong an infilrasi Korut telah ditutup.

Pejabat Korsel mengatakan, sejauh ini tidak ada keributan di area industri yang dikelola kedua negara, kota perbatasan Kaesong.

Pejabat mengatakan, sebanyak 512 warga Korsel berada di sana sepanjang malam dan 479 di antara mereka dijadwalkan kembali ke Korsel pada Sabtu. Kelompok lainnya yang berjumlah 269 orang akan masuk Kaesong pada Sabtu. 

Jumlah mereka lebih sedikit dari pada biasanya. Korsel mulai membatasi kedatangan mereka ke area tersebut setelah Korut mengumum kan uji coba nuklir yang keempat kalinya pada Rabu lalu. Perusahaan-perusahaan Korsel yang berada di sana lebih banyak mempekerjakan 53 ribu warga Korut karena upahnya yang murah.

Uji coba nuklir tersebut juga memicu kemarahan Amerika Serikat (AS) dan Cina akibat tidak adanya pemberitahuan sebelumnya. Meski Pemerintah AS dan para pengamat meragukan klaim Korut bahwa yang diujicobakan adalah bom hidrogen. 

Siaran propaganda Korsel itulah yang dilakukan negara ginseng tersebut se bagai respons atas peng - umuman Korut mengenai uji coba bom hidrogen. Langkah Korsel pada Ju mat (8/1), dilakukan bersamaan de ngan upaya yang digelar masyarakat internasional untuk menemukan cara terbaik bersama dalam meng hu kum Korut. Seperti dilansir Alja zirah, siaran dari pengeras suara dimulai pada siang hari waktu setempat.

Pejabat militer Korsel mengatakan, Seoul dan Washington telah mem bahas penyebaran senjata stra - tegis AS di Semenanjung Korea setelah uji coba Korut tersebut. Tapi, me reka menolak memberikan rinciannya. Hanya, media menga takan, uji coba itu meliputi tes senjata pengebom B-2 dan B-52, serta kapal selam berkekuatan nuklir. 

(ap/reuters ,ed:dewi mardiani)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement