Ahad 10 Jan 2016 13:00 WIB

Muslimah Diusir Saat Kampanye Trump

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Muslimah Diusir Saat Kampanye Trump

LIDA PUSPANINGTYAS 

ROCK HILL -- Seorang perempuan Muslim diusir keluar dari kampanye Donald Trump di Rock Hill, Carolina Selatan, pada Jumat (8/1). Rose Hamid dikeluarkan tim kampanye Trump setelah ia berdiri saat kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik itu tengah membahas soal pengungsi Suriah. 

Rose Hamid datang ke kampanye Trump meng gunakan baju berwarna toska ber tuliskan \"Salam, saya datang dengan damai\".

 
Perempuan 56 tahun ini duduk tepat di kerumunan belakang Trump. Saat menyampaikan pidato kampanyenya, Trump mengata kan bah wa pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang di negara itu telah terafiliasi de - ngan ISIS. Mendengar pernyataan itu, Hamid berdiri namun tidak mengatakan apa pun.

Tak berapa lama, pendukung Trump mulai riuh dan berteriak ke arahnya. \"Keluar!

Keluar! Kau punya bom!\" kata mereka. Polisi langsung datang dan mengawalnya keluar.

Seorang penonton yang ikut berdiri di sampingnya, Marty Rosenbluth, juga dikawal keluar. \"Keburukan itu datang dengan cepat dan itu sangat menakutkan,\" kata Hamid pada CNN. 

Mayor Steve Thompson dari Rock Hill Police Departement mengatakan, Hamid dikeluarkan karena mengganggu. \"Siapa pun yang membuat segala macam kegaduhan harus dikawal keluar,\" katanya merujuk pada perintah tim kampanye.

Tim kampanye Trump tidak bisa dimintai tanggapan terkait kronologi dikeluarkannya Hamid. Selain Hamid, tiga orang lainnya juga dikeluarkan. Mereka mengenakan simbol bintang yang biasa dipakai Yahudi dalam Holocaust.

Pascapengusiran itu, Trump berkomentar singkat. \"Kebencian yang melawan kita sangat tidak bisa dipercaya. Itu kebencian mereka, bukan kita,\" kata dia. 

Hamid mengatakan, dia tidak berencana membuat kegaduhan atau berbicara apapun selama acara. Dia mengaku hanya ingin menun jukkan pada pendukung Trump bagaimana seorang Muslim itu bersikap.

\"Saya pikir, sebagian besar pendukung Trump mungkin tidak pernah bertemu seorang Muslim. Jadi, saya beri mereka kesempatan untuk bertemu satu,\" katanya.

Hamid adalah salah satu dari anggota kelompok yang ingin mengubah paradigma Islamofobia Trump. Beberapa di antara mereka datang ke kampanye Trump di Aiken, Ca ro lina Selatan, bulan lalu, termasuk Jibril Hough. Bedanya, Hough berteriak \"Islam bukan masalah\" ketika Trump berbicara tentang ekstremis radikal Islam.

Hamid bercerita seperti yang dilansir Dailymail, tidak semua orang menentangnya saat itu. Beberapa orang memegang tangannya dan meminta maaf ketika dia dipaksa keluar ruangan. Sementara, orang-orang yang hanya melihatnya sekilas di acara itu terlihat membencinya.

Hamid adalah ibu dua anak, pendiri kelompok Muslim Woman of Carolina. Dia juga menulis kolom untuk The Charlotte Observer. Hamid dibesarkan di Amerika setelah lahir dari ibu Kolombia dan ayah Palestina. 

(ed:dewi mardiani)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement