CARACAS — Selama dua bulan ke depan, Jumat akan menjadi hari libur di Venezuela. Ini dilakukan dalam upaya penghematan energi. "Kami akan memiliki akhir pekan yang panjang," kata Maduro dalam sebuah penampilan di televisi resmi milik pemerintah pada Rabu (6/4) malam.
Ia mengatakan, langkah-langkah akan mencakup meminta pengguna besar, seperti pusat perbelanjaan dan hotel untuk menghasilkan listrik mereka sendiri selama sembilan jam sehari juga memperpendek jam kerja. Industri berat yang beroperasi di negara itu juga akan diminta mengurangi konsumsi energi sebesar 20 persen.
"Rencana ini selama 60 hari. Selama dua bulan akan memungkinkan negara melewati masa paling sulit dengan paling berisiko," ujarnya dilansir Bloomberg.
Kekeringan yang parah, ditambah dengan apa yang kritikus katakan, kurangnya investasi, dan pemeliharaan infrastruktur energi telah memukul venezuela. Negara Amerika Selatan itu bergantung pada tenaga air untuk 60 persen kebutuhan listriknya. Kekeringan disalahkan pada cuaca akibat El Nino. "Saya pikir kami bisa mengatasi situasi ini tanpa meningkatkan tarif atau penjatahan," kata Maduro.
Pengumuman ini datang setelah Maduro meliburkan negara selama sepekan liburan Paskah bulan lalu yang memberikan pekerja tambahan tiga hari libur. Upaya tersebut menyimpan hampir 22 sentimeter air di Guri Damdi, bagian selatan negara bagian Bolivar. Kawasan tersebut memasok 75 persen listrik yang dikonsumsi di ibu kota Caracas.
Jika kadar air di bendungan jatuh di bawah 240 meter di atas permukaan laut, pemerintah mungkin harus menutup pabrik untuk menghindari rusaknya turbin. Sebuah langkah yang pasti akan menyebabkan peningkatan penjatahan. Saat ini level berada di sekitar 243 meter.
"Bagi Maduro, cara terbaik menyelesaikan krisis ini adalah mengurangi produktivitas negara," ujar anggota Dewan Kota Caracas Yesus Armas.
Banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana libur akan berdampak pada sekolah, prosedur birokrasi, dan supermarket. Tidak jelas bagaimana hari libur Jumat akan memengaruhi sektor publik dan swasta.
Beberapa warga Venezuela melalui media sosial mengekspresikan rasa terkejut mereka. "Anda bercanda?" kata salah satu pengguna Twitter. "Keputusan Maduro tidak ada pekerjaan pada Jumat berarti selama 60 hari #Venezuela#KrisisEnergi. Ia tampaknya tidak tahu orang juga memakai listrik di rumah," tulis Margot melalui akun @margotch dilansir dari the Independent.
Di Bloomberg, Venezuela tercatat menyabet sebagai negara ekonomi paling buruk dunia. Pada 2015, Venezuela berada di peringkat pertama dengan misery index 105,1. Hal sama terjadi juga pada 2016 dengan misery index sekitar 159,7. rep: Melisa Riska Putri/ reuters, ed: Yeyen Rostiyani