REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Taiwan telah menyalurkan bantuan 6 ribu masker N 95 kepada pemerintah Indonesia. Bantuan itu diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup dan bencana asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan tahun 2015 lalu.
Bantuan itu diberikan pemerintah Taiwan melalui kepala representative Taipei Economic and Trade Office (TETO) Chang Liang-Jen pada Kamis (21/4). Dalam kesempatan itu, bantuan diberikan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) dan diterima Ginanjar Kartasasmita yang mewakili Ketua PMI, untuk membantu warga yang terkena bencana asap. Bencana tersebut telah memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. "Hubungan ini diharapkan meningkatkan kerjasama diberbagai bidang untuk kesejahteraan rakyat," kata Chang melalui keterangan persnya.
Sebelumnya pemerintah Taiwan pada tgl 15 Desember 2015 melalui TETO telah menyumbang USD 200.000 kepada Palang Merah Indonesia, untuk rehabilitasi dampak bencana maupun pencegahan bencana asap. Acara penyerahan sumbangan ini diselenggarakan di kantor pusat PMI, diterima oleh Ginanjar Kartasasmita yang mewakili Ketua PMI, acara penyerahan ini turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan masyarakat dan para wartawan.
Sumbangan masker N95, selain karena persahabatan yang mendalam diantara dua negara, juga karena Taiwan sangat memperhatikan masalah lingkungan hidup. Pada acara pertemuan UNFCCC di Paris tahun lalu, meski Taiwan tidak bisa mengikuti pertemuan dan penandatangan tersebut, akan tetapi Taiwan tetap bertekad untuk selalu menjaga lingkungan hidup untuk mengurangi pemanasan global.
Melalui kerjasama dan jalinan persahabatan antara Taiwan dan Indonesia, hubungan kedua pihak semakin erat dan bertambah luas. Representative Chang juga berharap melalui hubungan yang erat ini, dapat semakin meningkatkan kerjasama di berbagai bidang untuk kesejahteraan rakyat.