Senin 23 May 2016 15:00 WIB

Pemimpin Taliban Tewas

Red:

KABUL -- Setelah sempat membantah, Taliban memastikan pemimpin mereka Mullah Akhtar Mansour tewas dalam serangan pesawat tanpa awak militer Amerika Serikat (AS), Ahad (22/5). Pada AP, Mullah Abdul Rauf, komandan senior Taliban, menegaskan, Mansour tewas dalam serangan pada pekan lalu yang terjadi di wilayah perbatasan Afghanistan-Pakistan.

Kantor Presiden Afghanistan Ashraf Gani membenarkan pernyataan terkait serangan udara pesawat AS itu, tapi mereka masih enggan memastikan kematian Mansour. Kendati begitu, kepala eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah menyatakan, Mansour kemungkinan besar telah tewas.

Menurut dia, jika berita tersebut benar, kematian Mansour bakal berdampak positif terhadap upaya perdamaian di negeri Afghanistan yang telah dirundung aksi kekerasan Taliban selama 15 tahun. ''Mansour adalah tokoh utama yang melarang Taliban ikut bergabung dalam proses perdamaian. Sejak hari pertama mengambil alih kepemimpinan Taliban setelah kematian Mullah Omar, dia terus melancarkan aksi kekerasan terhadap warga sipil, terutama di Afghanistan,'' katanya.

Dilansir Aljazirah, sebuah serangan pesawat tak berawak AS dilancarkan untuk menargetkan Mansour. Pentagon menegaskan, penargetan tersebut pada Sabtu (21/5), sebab, menurut AS, Mansour menjadi hambatan bagi perdamaian dan rekonsiliasi pemerintah Afghanistan dan Taliban.

Dari Pentagon, para pejabat Amerika Serikat menyebutkan, besar kemungkinan serangan pesawat tak berawak AS pada Sabtu (21/5) telah membunuh pemimpin Taliban tersebut.

Juru bicara Pentagon Peter Cook menegaskan, serangan udara tersebut memang menargetkan Mullah Akhtar Mansour di wilayah perbatasan Afghanistan-Pakistan. "Kami masih mengkaji hasil serangan dan akan memberikan informasi lebih lanjut jika telah ada," kata Cook.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengungkapkan, Mansour adalah ancaman terus-menerus terhadap militer AS di Afghanistan serta pada masyarakat Afghanistan. Dia juga menjadi ancaman perdamaian. ''Kemarin, AS melancarkan serangan udara yang menargetkan pemimpin Taliban Mullah Mansour di wilayah terpencil perbatasan Afghanistan-Pakistan. Mansour merupakan ancaman terus-menerus terhadap militer AS dan warga Afghanistan,'' ujar Kerry dalam konferensi pers di ibu kota Myanmar, Ahad (22/5).

''Tindakan tersebut sekaligus memberikan pesan pada dunia bahwa kami akan terus membela Afghanistan karena mereka bekerja keras untuk membangun Afghanistan yang lebih stabil, bersatu, aman, dan sejahtera,'' lanjut Kerry.

Kerry menyatakan, pemimpin Pakistan dan Afghanistan telah diberitahu soal serangan udara tersebut. ''Perdamaian adalah satu hal yang kami inginkan. Mansour adalah ancaman terhadap upaya tersebut dan proses untuk mengakhiri kekerasan dan penderitaan masyarakat Afghanistan telah berlangsung bertahun-tahun. Dia juga menentang keras perundingan damai dan proses rekonsiliasi.''

Sebelumnya, pihak Taliban Afghanistan membantah laporan bahwa serangan pesawat tak berawak militer Amerika Serikat membunuh pemimpinnya, Mullah Akhtar Mansour, di Pakistan.

Seorang komandan Taliban yang enggan diungkap jati dirinya membantah Mansour telah tewas. ''Kami mendengar laporan tak berdasar itu, tapi bukan pertama kali ini terjadi. Saya hanya ingin berbagi informasi bahwa Mullah Mansour belum tewas," ujarnya.

Pada Desember lalu Mansour juga dilaporkan tewas. Ketika itu, ia disebut tewas dalam baku tembak di rumah pemimpin Taliban lain di Quetta, Pakistan.  rep: Gita Amanda/ap/reuters, ed: Endah Hapsari

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement