Selasa 23 Aug 2016 13:00 WIB

Sepekan, Korban Sipil Suriah Capai 508

Red:

ALEPPO -- Lebih dari 500 warga sipil Suriah tewas dalam satu pekan di beberapa kota di negara yang dilanda perang tersebut. Sebagian besar korban merupakan akibat serangan udara dan penembakan oleh pasukan Pemerintah Suriah dan Rusia.

Aljazirah melaporkan, jumlah korban yang dirilis pada Sabtu (20/8) oleh Local Coordination Committees (LCC) mencatat 508 warga sipil tewas antara 13 Agustus dan 19 Agustus, termasuk 96 anak-anak dan 73 wanita. Sebagian besar kematian terjadi akibat serangan udara Rusia dan Suriah di Aleppo, Idlib, Damaskus, dan Hama.

Di Kota Aleppo dan sekitarnya, setidaknya 205 dari 508 tewas dalam penembakan di kota yang terkepung itu. Kematian juga dilaporkan terjadi akibat ranjau darat yang ditanam Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di sekitar Manbij.

LCC juga mencatat pembunuhan 93 warga sipil di Idlib, 52 di Homs, 51 di Damaskus, 38 di Deir Ezzor dan 34 di Hama. Mayoritas tewas akibat serangan udara dan pertempuran pasukan yang melibatkan pasukan yang setia dengan Presiden Bashar al-Assad.

Seorang aktivis yang berbasis di Aleppo, Moataz Hamouda mengatakan, kematian warga sipil telah meningkat bersamaan dengan rezim Presiden Bashar Al-Assad yang kehilangan banyak wilayah di sana. Sementara Rusia menanggapi kekalahan militer di Aleppo, setelah pukulan kuat pemberontak ke kubu loyalis pemerintah.

"Mencoba 'meruntuhkan' pengepungan kota dan pengambilalihan benteng militer oleh pemberontak membuat Suriah dan Rusia frustasi. Mereka panik dan meningkatkan penggunaan senjata yang dilarang, seperti rudal cluster hingga fosfor putih dan napalm," kata Hamouda kepada Aljazirah.

Sejumlah laporan telah muncul dalam beberapa hari terakhir bahwa pasukan pemerintah Suriah menggunakan bom cluster yang dilarang. Sebab, penggunaan sembarangan senjata ini berisiko berdampak terhadap warga sipil.

Wartawan lokal yang juga penduduk Aleppo, Zouhir al-Shimale mengatakan, peningkatan serangan terjadi di daerah permukiman, masjid, dan pasar. Terlepas dari penargetan harian di Aleppo dengan bom curah, puluhan aktivis dan warga sipil tewas dan terluka dalam beberapa hari terakhir.

"Ini menyebabkan eksodus besar-besaran dari kota, dari Aleppo bagian timur ke pinggiran kota dan juga Turki, terlepas dari ketersediaan pasokan pangan. Warga sipil takut pada pesawat tempur yang kerap terbang di langit," kata Shimale.

Shimale mengatakan, hampir setengah dari penduduk kota diperkirakan telah meninggalkan kota di tengah serangan udara berkelanjutan di jalan utama dan daerah permukiman.

Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, menyerukan gencatan senjata 48 jam di sekitar Aleppo pekan lalu. Ini dilakukan untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi medis.

Direktur Media Center di Aleppo Syrian Civil Defence, Ibrahim al-Hajj mengatakan, pemerintah Suriah mengalami kerugian baru-baru ini di kawasan strategis di kota yang terkepung tersebut. Menurutnya, Rusia dan Suriah paling menargetkan daerah sipil dan permukiman.

"Mereka ingin membebaskan wilayah warga sipil dan memaksa mereka pergi, sehingga mereka dapat mengebom target mereka dengan bebas," katanya.

Sebuah koalisi pemberontak yang menyebut diri sebagai 'Army of Conquest' mengaku telah merebut sebuah pangkalan militer strategis di Aleppo, awal bulan ini. Para pemberontak dilaporkan kemudian menggunakan markas yang direbutnya untuk melancarkan serangan ofensif demi "memecah" pengepungan rezim.

Iran bela Rusia

Sementara itu, pada Senin (22/8), Iran mengatakan Rusia telah berhenti menggunakan pangkalan udara Iran untuk melancarkan serangan di Suriah. Pernyataan ini disampaikan sepekan setelah Moskow mengumumkan jet tempur diterbangkan dari markas di Iran mencapai target di Suriah.

"Rusia tak punya markas di Iran dan tak ditempatkan di sini. Mereka melakukan ini (operasi) dan selesai untuk saat ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Bahram Qasemi, sebagaimana dikutip oleh kantor berita Tasnim.   rep: Gita Amanda/reuters, ed: Yeyen Rostiyani

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement