Kamis 25 Aug 2016 15:00 WIB

Korut Luncurkan Rudal

Red:

SEOUL -- Korea Utara (Korut) menembakkan sebuah rudal balistik dari sebuah kapal selam, Rabu (24/8). Peluncuran rudal ini dilakukan dalam protes terhadap latihan militer tahunan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari TIME, rudal ditembakkan dari kapal selam dari kota pesisir Sinpo dan terbang sekitar 500 kilometer. Menurut militer Seoul, ini merupakan penerbangan terpanjang dari rudal kapal selam Korut.

Komando Strategis AS mengatakan, telah melacak peluncuran rudal tersebut dan diduga merupakan rudal KN 11. Dalam sebuah pernyataan mereka mengatakan, peluncuran rudal Korut tidak menimbulkan ancaman, tapi ia meminta militer AS tetap waspada dalam menghadapi provokasi Korut.

Korut menembakkan dua rudal lainnya dari kapal selam awal tahun ini, tapi mereka meyakini rudal tersebut meledak di udara setelah terbang sekitar 30 kilometer.

Kemampuan Korut meluncurkan rudal dari kapal selam akan lebih mengkhawatirkan. Alasannya, rudal yang ditembakkan dari kapal selam lebih sulit terdeteksi.

Rudal dan program nuklir Korut merupakan sumber masalah keamanan regional. Ahli dari luar Korut mengatakan, Korut belum memiliki rudal nuklir jarak jauh andal yang mampu mencapai daratan AS. Namun, mereka mengakui Korut telah membuat kemajuan pada program senjata mereka.

Beberapa ahli sipil percaya Korut telah memiliki teknologi untuk menempatkan hulu ledak pada rudal jarak pendek yang bisa menyerang Korsel dan Jepang. Peluncuran rudal pada Rabu terjadi dua hari setelah AS dan Korsel memulai latihan gabungan selama 12 hari di Ulchi Freedom Guardian. Militer Korsel menganggap peluncuran rudal Korut sebagai protes bersenjata terhadap latihan militer dan tantangan bagi perdamaian di Semenanjung Korea.

Sekitar 28.500 tentara AS berbasis di Korsel untuk membantu kemungkinan agresi deterministik dari Korut. Kedua negara Korea masih dalam kondisi perang sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Tak termaafkan

Dari negara tetangga, Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan, peluncuran rudal terbaru yang dilakukan Korut tak bisa dimaafkan. Hal ini menjadi ancaman serius bagi keamanan Jepang. Abe menyatakan, pemerintahnya telah mengajukan protes keras pada tetangganya yang terisolasi tersebut.

"Ini merupakan ancaman serius keamanan Jepang, dan merupakan tindakan yang tak bisa dimaafkan yang merusak perdamaian dan stabilitas refional yang nyata," kata Abe kepada wartawan di kediaman perdana menteri.       rep: Melisa Riska Putri, Gita Amanda/ap/reuters, ed: Yeyen Rostiyani

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement