Rabu 11 Jan 2017 16:00 WIB

Diplomat Israel Peringatkan Operasi di Inggris

Red:

LONDON -- Diplomat Israel di London ternyata sudah mengeluarkan peringatan terkait upaya menjalankan organisasi Yahudi di Inggris beberapa bulan sebelum "operasi Masot" bocor. Mereka menyebut operasi lembaga Yahudi yang ingin menjatuhkan politikus Inggris adalah melanggar hukum.

Melalui saluran Kementerian Luar Negeri Israel, para diplomat juga memperingatkan operasi semacam itu bisa berbahaya dan kontraproduktif. Apalagi, jika dilakukan kementerian urusan strategis negara.

"Kementerian urusan strategis harus mengerti bahwa menjalankan organisasi langsung dari Yerusalem dengan e-mail dan telepon itu tidak bagus untuk 'kesehatan' mereka," kata peringatan dari London yang dikutip the Guardian, Selasa (10/1).

Beberapa waktu lalu, Aljazirah mengeluarkan laporan awal terkait terkuaknya operasi bawah tanah diplomat Israel dalam perpolitikan Inggris. Pelaku, Shai Masot, yang merupakan seorang pejabat di Kedutaan Israel London, dipecat karenanya.

Menurut laporan, Masot berupaya membentuk sejumlah organisasi politik Yahudi di Inggris. Pemerintah Israel mengecamnya. Reporter investigasi Aljazirah juga merekam rahasia Masot dengan Maria Strizzolo, seorang pegawai negeri sipil Inggris yang berupaya menjatuhkan sejumlah pejabat Inggris.

Mereka membicarakan Deputi Menteri Luar Negeri Alan Duncan. Duta Besar Israel untuk Inggris, Mark Regev, langsung meminta maaf pada Duncan. Ia menyebut tindakan Masot sangat tidak bisa diterima.

Kedutaan mengatakan, Masot bukan seorang diplomat. Kartu namanya tertulis posisi karyawan politik senior. Ia sudah dipulangkan ke Israel dan diturunkan pangkatnya. Sementara, Strizzolo mundur dari jabatannya sebagai manager Skills Funding Agency dan asisten di Partai Konservatif.

Selain dituduh membentuk kelompok pendukung Israel di politik Inggris, Masot juga dituduh membujuk pemerintah Inggris mengadopsi kebijakan pro-Israel, seperti mencegah otoritas lokal dan lembaga asuransi kesehatan Inggris, NHS, memboikot barang-barang Israel.

Laporan awal Aljazirah telah membawa kekhawatiran dan kemarahan anggota parlemen semua partai Inggris. Sejumlah orang meminta dilaksanakan penyelidikan resmi. Mereka menilai Masot tidak mungkin bergerilya tanpa dapat izin sebelumnya.

Tulisan Redressonline mengindikasikan bahwa operasi bawah tanah Masot bukan sebuah operasi satu arah. Banyak politikus Inggris yang memang dengan senang hati memakan umpan orang-orang seperti Masot.

Sebagian besar politikus partai Konservatif dan Labour Friends of Israel adalah contohnya. Mereka mendominasi di pemerintahan. Menurut catatan, hampir 80 persen anggota parlemen Konservatif adalah anggota kelompok Teman Israel.

Baik Masot maupun wakil pemerintahan Israel tidak bisa memengaruhi kebijakan Inggris. Namun, orang-orang ini bisa. Duncan pun menjadi sasaran Masot karena ia mengkritik okupasi dan pembangunan permukiman Yahudi di tanah sengketa dan Palestina.

Dalam video rahasia, Masot mengaku mendapat banyak sekali uang dari Pemerintah Israel karena memfasilitasi perjalanan politikus Inggris ke Israel. Di sana mereka dijamu dengan sangat baik agar mau menempatkan diri pada posisi sangat pro-Israel.

Seorang diplomat Inggris yang mengurusi konflik Israel-Palestina menilai kasus ini bisa jadi pencerahan. Parlemen Inggris tidak perlu lagi khawatir mengkritik Israel atas aktivitas ilegalnya karena isu ini bukan berarti terisolasi atau konvensional.

"Mereka tidak perlu lagi takut disebut anti-Israel atau antisemitik. Ini bukan episode terisolasi. Masot dikirim pulang karena ia tertangkap (berbuat salah), bukan karena ia tidak konvensional," katanya.

Kementerian urusan strategis Israel memang mengurusi kampanye global untuk mencegah boikot Israel. Pada September, menterinya, Gilad Erdan, menyebut Inggris adalah pusat kampanye global tersebut. Tak lama, Erdan mengunjungi London dan Masot ikut hadir.

Dalam peringatan yang pertama kali dilaporkan Haaretz, pelaku-pelaku seperti Masot tidak seharusnya bertindak sebagai perwakilan. "Tidak ada gunanya operasi semacam itu tanpa menginformasikan dan mengonsultasikannya dengan kami," katanya.

Pemerintahan Israel pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kabarnya tidak terlalu suka dengan kementerian urusan strategis. Beberapa waktu lalu, ia mendeklarasikan kampanye mencegah anti-Israel itu bisa jadi ancaman strategis bagi Israel sendiri.

Namun, kementerian tetap mendapat dana untuk melakukan beragam inisiatif dan program. Padahal, kementerian luar negeri mendapatkan pemotongan anggaran pendanaan.      rep: Lida Puspaningtyas, ed: Yeyen Rostiyani

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement