ISTANBUL -- Pelaku penembakan kelab malam Reina di Istanbul, Turki, adalah seorang teroris terlatih. Dilansir BBC, Selasa (17/1), Abdulkadir Masharipov disebut-sebut dilatih di Afganistan.
Polisi menangkap tersangka utama dalam serangan sebuah klub malam di Istanbul pada 31 Desember 2016. Ia diidentifikasi bernama Abdulkadir Masharipov, ditemukan di distrik Esenyurt di kota yang sama dengan kejadian tersebut.
Gubernur Istanbul Vasip Sahin mengatakan, pelaku telah mengakui perbuatannya. Sidik jarinya cocok dengan sampel yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Jelaslah bahwa ia melakukannya atas nama Daesh," ujar Sahin, menyebut singkatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam bahasa Arab dan dikutip Aljazirah.
"Ia dilatih di Afganistan dan bisa bicara empat bahasa. Ia adalah teroris yang terlatih dengan baik," kata Sahin.
Polisi menangkap satu pria dan tiga perempuan lain dalam penggerebekan. Polisi juga menyita dua pistol, sebuah kartu SIM, serta uang tunai 197 ribu dolar AS.
Foto sesaat setelah penangkapan dirilis oleh kepolisian. Masharipov tampak dipenuhi luka lebam dan darah di wajahnya. Polisi juga menyita pistol, amunisi, dan mata uang asing dari tempat penangkapan. Saat ini, ia dijadwalkan untuk terlebih dahulu melakukan pemeriksaan medis, kemudian baru menjalani interogasi di kantor polisi.
Sahin mengatakan, pelaku berkewarganegaraan Uzbekistan itu diduga kuat masuk Turki pada 15 Januari 2016. Ia menyewa sebuah apartemen bersama dengan istri dan dua anak.
Sebelum serangan, Masharipov berulang kali mengganti alamatnya saat sebelum dan setelah serangan. Meski tetap berada di Istanbul, ia berhasil menghindari dari kejaran polisi selama 16 hari.
"Lima alamat dilacak dan operasi dilakukan terhadap tempat-tempat tersebut. Ia akhirnya ditemukan di salah satu tempat tersebut," ujar Sahin.
Hingga berita ini ditulis, sekitar 50 orang ditahan dari 152 tempat terpisah. Sebelumnya, para penegak hukum menganalisis rekaman video selama 7.200 jam dalam proses pencarian tersebut. Polisi menemukan sekurangnya 2.000 potongan petunjuk yang mengarah kepada Masharipov.
Menurut BBC, ia melakukan aksinya pada malam tahun baru dengan menembaki orang-orang yang berada di tempat itu secara acak.
Sebanyak 39 orang tewas dalam serangan brutal tersebut. Sementara, puluhan lainnya terluka. Banyak di antara korban yang merupakan warga negara asing, seperti Prancis, Tunisia, Lebanon, India, Belgia, Yordania, dan Arab Saudi. rep: Lida Puspaningtyas, Puti Almas/reuters, ed: Yeyen Rostiyani