Ahad 20 Jul 2014 19:00 WIB

Wahai Pemuda, Gaza Memanggilmu!

Red: operator

Pemuda Muslim diimbau membaca qunut nazilah.

Tindakan Zionis Israel yang kembali memborbardir jalur Gaza di Palestina terus mendapat kecaman dari masyarakat internasional.

Di Indonesia berbagai elemen masyarakat melakukan aksi kepedulian kepada rakyat Gaza dan mengutuk keras tindakan biadab Israel.

Kecaman yang tidak kalah keras disampaikan berbagai elemen mahasiswa Islam menuntut agar Israel menghentikan aksi biadab mereka memorak-morandakan Kota Gaza dan diberikan sanksi berat oleh dunia internasional.

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Muhammad Arief Rosyid Hasan mengatakan, aksi biadab Israel ke jalur Gaza dalam beberapa pekan terakhir, telah menyebabkan semakin buruknya kualitas kehidupan rakyat Palestina di wilayah itu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Hatem Moussa/AP

Menurut dia, Israel bukan hanya melang gar hukum internasional, namun juga telah mengangkangi nilai-nilai kemanusiaan.

Dunia tak patut diam dan membiarkan bencana kemanusiaan terjadi semakin buruk di Palestina.Namun ia mengingatkan, sudah menjadi tabiat Israel tidak pernah mendengarkan nasihat siapa pun yang bertentangan dengan kepentingan mereka. Sehingga, saat ini yang perlu dilakukan oleh dunia internasional dan Indonesia adalah menyerukan perlawanan atas politik pecah-belah Israel dan mendorong persatuan di Palestina. Karena itu, ia berharap perlawanan terhadap Israel kali ini bisa dilakukan secara serius oleh dunia internasional.

Dan bagi elemen pemuda, ia berharap semangat memberi bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza itu tidak pudar, meski sudah berkali-kali langkah ini dilakukan bagi masyarakat Palestina.

Pembelaan terhadap Palestina bukan hanya didasarkan semangat kesamaan agama mayoritas. Melainkan karena solidaritas kemanusiaan dan sadar akan pengalaman sejarah saat Indonesia dijajah oleh bangsa lain. "Seperti yang kita alami di masa lalu,"

ungkapnya.

Ia menegaskan, inilah komitmen HMI atas segala tindakan keji Israel. Ia telah menggerakkan HMI di seluruh Indonesia, telah dan masih terus melancarkan berbagai protes mengutuk kebiadaban Israel ini.

Tak terbatas pada kutukan dan bantuan, HMI berperan aktif di berbagai konferensi Palestina, salah satunya konferensi yang bertajuk "Return to Palestine" di Beirut, Lebanon. "Kita intens mendorong pemenuhan hak untuk kembali bagi bangsa Palestina,"ungkapnya.

Ketua Umum Lembaga Dakwah Kampus, Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indone sia (Salam UI), Fariz Abdillah mengatakan, aksi biadab Zionis Israel bukan hanya mem bunuh dengan sengaja rakyat Gaza, melainkan sudah pada tingkatan kejahatan kemanusiaan pembantaian suatu bangsa (genosida).Pihaknya pun telah melakukan langkah dan aksi nyata membantu rakyat Gaza.

Bentuk dukungan Salam UI dan lembaga dakwah se-UI lakukan untuk Gaza di antaranya menginisiasi Lembaga Dakwah kampus se- Indonesia menggerakkan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) peduli Gaza. Bentuk konkretnya, saat ini Salam UI bersama gerakan, #LittleGiftforGaza, menyalurkan paket sem bako untuk saudara- saudari di Gaza, Palestina.

Paket sembako seharga Rp 250 ribu dan Rp 350 ribu. Yang akan diantar langsung H-7 Idul Fitri 1435 H ke Gaza Utara, Gaza Tengah, Gaza City, dan Gaza Selatan. "Alhamdulillah sampai 17 Juli 2014 sudah terkumpul dana sekitar Rp 500 juta," ungkapnya. Pihaknya akan terus berupaya memberikan solusi nyata bagi Gaza dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam langkah awal membantu saudara di Palestina.

Selain itu, pihaknya pun mendesak Pemerintah RI bersama dunia internasional serta Non-Government Organization (NGO)

di seluruh dunia untuk terus mengecam sikap Israel. Sikap tersebut dinilai bentuk pelanggaran berat hak asasi manusia.

Selain itu pula, menuntut PBB untuk memberikan sanksi keras terhadap Israel dan menghentikan agresi militernya. Pihaknya telah menyebarkan petisi dukungan kepada rakyat Palestina yang ditujukan kepada Sekjen PBB dan Presiden RI agar segera bergerak.

Ia berharap negara-negara Muslim da pat bergerak bersama membuat cetak biru kemerdekaan berdaulat Palestina dalam 5-10 tahun yang akan datang. Kemerdekaan Palestina adalah hak seluruh rakyat Palestina atas tanah miliknya. Serta tetap memberikan bantuan konkret bagi rakyat Palestina khususnya di Gaza berupa bantuan makanan, obat-obatan, dan alat kesehatan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh rakyat Gaza melalui lembaga-lembaga kemanusiaan yang ada.

Tak kalah penting, tambahnya, umat Islam untuk turut dan terus mendoakan keselamatan saudara Muslim Palestina.

Terutama ketika di waktu-waktu terijabahnya doa sepanjang Ramadhan. Termasuk mem baca qunut nazilah dan tentunya menyebarkan dukungan keprihatinan ini secara global sebagai bentuk tekanan bagi dunia internasional. rep:amri amrullah ed: nashih nashrullah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement