Muslim Thailand, kelompok agama kedua terbesar setelah Buddha, mengumumkan regulasi baru bagi 10.400 calon jamaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Mereka didominasi Muslim dari wilayah Pattani, Tala, Narathiwat, Satun, dan Songkhla.Duta Besar Thailand untuk Arab Saudi Wijak Chittarat mengatakan, Thailand juga mengalami pemangkasan 20 persen kuota haji seperti negara lain. Ini merupakan dampak sementara dari proses perluasan Masjidil Haram di Makkah yang kini sedang berlangsung.

Thai Airways Internasional menjadwalkan 20 penerbangan haji pulang-pergi. Akan ada 10 penerbangan A330-300 bagi para jamaah haji yang dipusatkan di Hat Yai, Provinsi Songkla, menuju Madinah antara 27-31 Agustus.

Sementara, penerbangan pulang akan diatur 10 penerbangan dari Jeddah ke Hat Yai pada 10-19 Oktober.`'Sejak awal Ramadhan lalu, kepala Dewan Nasional Ketentraman dan Ketertiban (NCPO)Thailand Jenderal Prayut Chan-o-cha berharap yang terbaik bagi Muslim Thailand dalam berbagi penyelenggaraan ibadahnya tahun ini,' tutur Chittarat, seperti dilansir Arab News, Sabtu (26/7).

NCPO bahkan sempat menggelar buka puasa bersama pada 15 Juli untuk menghormati Muslim Thailand dan Muslim secara umum. Meski mayoritas masyarakatnya memeluk Buddha, Chittarat mengatakan, masyarakat Thailand bisa hidup harmonis.

Kebebasan menjalankan keyakinan agama dilindungi raja dan konstirusi. Muslim Thailand, kata Chittarat, selalu menjadi bagian integral Thailand.

Ada 800 lembaga pendidikan Islam di Thailand mulai dari tingkat dasar hingga universitas yang mayoritasnya berada di wilayah selatan. Tercatat juga 3.802 masjid di sana yang 681, di antaranya, berada di Pattani. Sementara, Bangkok sendiri memiliki 177 masjid.  rep:fuji pratiwi ed: nina chairani

Ikuti Whatsapp Channel Republika