Ahad 21 Sep 2014 18:52 WIB

UII Dorong Laboratorium Fakultas Setaraf Internasional

Red: operator

Sertifikat ini menunjukkan semua hasil pengujian laboratorium telah memenuhi sistem pengendalian dan jaminan mutu yang ditetapkan sehingga dapat dipertanggungjawabkan di level internasional.

Universitas Islam Indonesia (UII) mendorong peran la bora torium di setiap fakultas dan program studi tersertifikasi dan terakreditasi. Menurut Sekretaris Prodi Teknik Lingkungan UII Any Juliani, hal ini penting karena keberadaan laboratorium tersertifikasi dan ter akreditasi memiliki nilai penting bagi perkembangan perguruan tinggi. Selain berperan penting dalam men du kung proses pembelajaran dan penelitian, laboratorium tersertifikasi juga berkontribusi dalam me ning katkan daya saing perguruan ting gi. Peran tinggi laboratorium juga sangat dibutuhkan untuk mendukung kapasitas akselerasi inovasi teknologi maupun penguatan kerja sama dengan kalangan industri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:kotrametro.com

Any Juliani mengungkapkan ra ta-rata laboratorium di UII telah mengan tongi sertifikat ISO/ IEC 17025: 2005.Sertifikat ini menunjukkan se mua ha sil pengujian labo ratorium telah meme nuhi sistem pengendalian dan jaminan mutu yang ditetapkan sehingga dapat dipertang gungjawabkan di level internasional. Raihan sertifikasi ini juga menjadi modal kepercayaan bagi pihak yang ingin menggunakan jasa pengujian dan penelitian di labnya.

Khusus untuk laboratorium kualitas ling kungan UII, ungkap dia, kini tengah berupaya meningkatkan ruang lingkup pengujian yang tersedia, khususnya di bidang pengujian kualitas udara. Laboratorium kualitas udara UII saat ini masih menunggu upaya sertifikasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Menu rut nya, sampai saat ini belum banyak pihak yang memiliki fa silitas pengujian kualitas udara yang mumpuni. Sedangkan, di sisi lain, pengujian kualitas udara dinilai se makin penting.

Terutama, pada saat meningkatnya aktivitas industri di berbagai kota di In do nesia agar tidak menimbulkan po lusi udara yang dapat mengancam ke sehatan penduduk.Peningkatan kualitas laboratorium juga diupayakan pada laboratorium terpadu UII.

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Dok UIM

Ke pala Laboratorium Terpadu UII Rudy Syahputra mengatakan, upaya peningkatan ini agar lab UII dapat diakui bukan hanya di tingkat nasional, melainkan juga di tingkat internasional.

Saat ini, kata dia, laboratorium ana lisis obat dan makanan dan juga laboratorium tek nik kimia UII sedang mengajukan sertifi kat se ru pa agar diakui secara nasional dan internasional. Menurut dia, mendapat kan sertifikat ISO 17025 bagi labora torium menjadi nilai lebih bagi para peneliti yang melangsungkan riset di laboratoriumnya.

"Terakreditasi oleh KAN dan mengantongi sertifikat ISO 17025, tentunya menjadi bahan pertimbangan bagi para stakeholder, seperti Kemente rian Riset dan Teknologi untuk memper hitungkan riset para peneliti," ungkap Rudy.

Upaya peningkatan ke depan, me nurutnya, akan lebih menekankan pada manajemen laboratorium, penambahan ruang lingkup, dan kerja sama dengan berbagai lembaga riset lainnya. "Dengan demikian, laboratorium- labo ra torium di UII akan menjadi salah satu pilar penting dalam menyongsong program kerja UII pada periode ini hingga 2018 sebagai excellent teaching university," ujarnya.

Pada program studi Arsitektur Fa kultas Teknik Sipil UII, upaya pening katan kualitas laboratorium dengan mendorong kreativitas mahasiswa di studio laboratorium teknik sipil. Kepala Lab Perancangan Ar si tek tur UII Ar man Yulianta menga takan, program studi arsitektur UII mengadakan stu dio 24 jam un tuk mendorong kreativitas para mahasiswanya dalam ber karya.

Studio yang berlokasi di lantai empat gedung Fakultas Teknik Sipil dan Perancanaan UII ini memiliki tiga laboratorium yang saling terintegrasi, yaitu Lab Perancangan, Lab Teknologi Bangunan, dan Lab Arsitektur Digital. Ketiga lab tersebut dilengkapi dengan berbagai perlengkapan arsitektur terbaik dan fasilitas loker untuk menyim pan karya atau perlengkapan pribadi mereka. Akses studio pun dilengkapi dengan kunci smart card guna memberi akses selama 24 jam yang dibawa oleh masing-masing mahasiswa.

Menurutnya, keberadaan studio 24 jam ini memiliki peran penting agar para mahasiswa arsitektur UII dapat lebih mudah mengerjakan tugas dan proyek mereka setiap saat dengan dukungan fasilitas yang lengkap. "Selama ini, mahasiswa sering terkendala ketika meng gunakan fasilitas lab, terbatas pada aturan waktu. Padahal, proses kreativitas untuk menghasilkan karya dapat berlangsung sepanjang waktu," katanya. Lab 24 jam memungkinkan mahasiswa untuk dapat fokus menyelesaikan karyanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:fk.uii.org

Selain itu, ia juga berusaha un tuk mencipta kan atmosfer lab yang senyaman mungkin agar para maha siswa merasa betah. "Selain dilengkapi fasilitas pendukung, kita juga berupaya untuk menciptakan suasana yang homey dan interaksi yang cair di antara semua pengguna lab, mulai dari mahasiswa, asisten lab, hingga dosen," ujarnya.

Suasana semacam ini, menurutnya, jus tru membantu dalam proses trans fer ilmu pengetahuan dari dosen dan asisten lab kepada mahasiswa ka rena dilakukan dalam suasana keke luargaan. Dosen dan asisten lab dapat turut terlibat dalam proses kreatif yang dilakukan mahasiswa sehingga menjadi masukan yang berharga bagi karya mereka.

Arsitektur UII memang telah lama merintis keberadaan studio tersebut sebagai salah satu prasyarat untuk menc apai akreditasi in ternasional yang dikeluarkan oleh the Korea Architectural Accrediting Board (KAAB). Akreditasi tersebut merupakan bentuk pengakuan internasional terhadap kua litas pendidikan arsitektur profesional.

Sebelumnya, arsitektur UII juga berhasil mempertahankan raihan akreditasi A dengan skor 379 poin, salah satu peraih poin tertinggi di antara prodi Arsitektur perguruan tinggi di Tanah Air.

UIM Targetkan Buka Program Doktor

Universitas Islam Makassar (UIM) berencana membuka jenjang studi strata tiga (S-3)

program doktor dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan Rektor UIM Andi Majdah M Zain dalam salah satu kesempatan serah terima jabatan direktur program pascasarjana UIM di aula kampus milik organisasi Islam terbesar, Nahdlatul Ulama, belum lama ini.

Majdah menyampaikan, seba gai universitas Islam yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama, sudah selayaknya UIM menargetkan jenjang pendidikan lebih tinggi S-3 program doktor.

Peningkatan jenjang pendidikan yang ada saat ini baru ada tiga program studi pascasarjana, yakni pascamanajemen pendidik an Islam, agrobisnis, dan agro tek nologi.

"Saat ini, program magister hanya ada tiga, kami berharap ini bisa ditingkatkan.Tugas pihak program studi program sarjana harus memperbaiki akreditasinya agar bisa membuka prodi magister. Demikian juga untuk program doktor, pimpinan prodi magister harus meningkatkan akreditasinya, minimal mendapat nilai B," jelasnya.

Dalam kesempatan berbeda, bersama Jusuf Kalla, Rabu (10/9), Rektor UIM mengungkapkan UIM berkembang pesat. Sebagai perguruan tinggi yang berada di lingkungan Nahdlatul Ulama, UIM gencar membangun sarana in frastruktur pendidikan. Peningkatan ini mulai terlihat.

"Jumlah mahasiswa tiap tahun meningkat, saat ini ada sekitar 8.000 mahasiswa yang te lah dibina dalam UIM," ujarnya. Karena itu, ia berharap, UIM ke depan da pat menjadi perguruan tinggi ke banggaan Nahdlatul Ulama dan mampu menjadi lokomotif per ubahan di masyarakat, khususnya bagi masyarakat Sulawesi Selatan.

Perguruan tinggi yang berada dalam penge lolaan Yayasan Pergu ruan Tinggi Al-Ghazali dan masuk dalam naungan Nahdlatul Ulama ini berdiri sejak 21 Februari 1966. Mendapatkan surat keputusan per ubahan status menjadi universitas pada 6 Juni 2000 dari Kementerian Pendidikan Nasional. Dalam waktu 14 tahun perubahan status sebagai universitas, saat ini UIM telah memiliki tujuh program studi strata satu dan tiga program studi pascasarjana.

rep:Amri Amrullah ed: nina ch

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement