Ahad 25 Jan 2015 19:30 WIB

Penyair Magelang Gelar Musikalisasi Puisi di Kilometer 0,1

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Para penyair yang tergabung dalam "Forum Kilometer Nol" Magelang, Jawa Tengah, mementaskan eksplorasi puisi melalui sajian paduan musik.

Pergelaran yang berlangsung di pendopo Rumah Buku Dunia Tera sekira 500 meter timur Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (19/1) malam. Acara itu dihelat sebagai bentuk apresiasi terhadap karya sastra.

Sejumlah penyair dan seniman hadir di kegiatan yang bertajuk "Kilometer 0,1" itu. Baik yang berasal dari Kabupaten atau Kota Magelang dan beberapa daerah lain di Yogyakarta.

Koordinator acara Munir Syalala mengatakan, rintisan pengembangan ruang apresiasi terhadap karya puisi melalui eksplorasi ini merupakan gagasan untuk membangun ruang sastra dan menciptakan ruang bersama.

Pada pergelaran yang ditandai hujan cukup lama di kawasan Candi Borobudur itu, Munir yang juga pembina teater di sejumlah sekolah di Magelang, bersama Sanggar Bias SMK YP 17 Kota Magelang menyuguhkan sejumlah puisi, antara lain Diponegoro (Chairil Anwar), Sekuntum Maulida dan Sekuntum Laila, keduanya puisi karya Damtoz Andreas.

Suguhan musik puisi itu diiringi beberapa alat musik, antara lain gitar bas, bas keroncong, gitar akustik, rebana, jimbe, dan saron, serta tarian sebagai latar belakang penyajian karya- karya tersebut.

Grup Teater Kejora SMA Negeri 1 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, menyajikan puisi Selamat Pagi Indonesia (Sapardi Djoko Damono)

dalam bentuk koor dengan lima penampil yang masing-masing mengenakan pakaian mirip seragam siswa sekolah dasar.

Penyair Kabupaten Magelang, Daladi Ahmad, menyuguhkan apa yang disebutnya sebagai "nyanyi puisi" dengan iringan petikan gitar melalui dua karyanya, masing-masing Bukan Tentang Kemenangan dan Rindu Salah Waktu.

Kelompok Gamblang Musikal Teater dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pimpinan Ahmad Jalidu, menyuguhkan musik dan lagu, masing- masing lagu tersebut berjudul Balada Si Eni dan Tembang Laron.

Pada kesempatan itu, mereka dengan dipan du dua seniman setempat lainnya, Arif Sigit Prasetyo dan Gepeng Nugroho, mendiskusikan tentang pergelaran yang pertama kali diseleng garakan oleh Forum Kilometer Nol tersebut.

Belum lama ini, 18 penyair kontemporer di daerah setempat yang kemudian membentuk forum tersebut, menerbitkan antologi puisi berjudul Kilometer Nol.

Mereka merencanakan pergelaran sastra di Pendopo Rumah Buku Dunia Tera, Borobudur, Kabupaten Magelang, secara rutin sebulan sekali. antara, ed: Nashih Nashrullah

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement